"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Inspiring

Yeah, someone inspiring me for now is my little brader :)

"itu hari senin kemarin mba.. penyematan wing (tanda) naik pangkat dan rangking 1 :')"

lalu, setahun ini apa karyaku?

Thanks Allah for reminding :')

Ahsanul Lutfi
Jurusan Teknisi Pesawat Udara STPI 2013

nggak usah dianggep Rempong deh

Sometimes nih ya.
Mahasiswa yang masih berproses kayak saya suka berpikir konyol.
Hanya masalah menentukan tempat pas untuk membangun mood yang oke saat ngerjain tugas or something else.

"enaknya dimana ya?"
Biasanya pilihannya nggak jauh-jauh. Kalo nggak perpus fakultas, perpus pusat UGM atau perpus kota. Yang terakhir agaknya jarang terpilih. Mau milih rumah makan, eman. Indomaret point? That's not my style at all. Sebenarnya lebih ke gaung musik yang nggak pas untuk telinga. *hehe

Nah, ini yang parah.
Karang milih tempat yang nggak musti nitipin tas kura-kura (ransel.red) yang berat nggak pake bingit.
Alasannya apa? Biar nggak rempong nitipin barang, ngerluarin dipindah tas cangklong dengan tetek bengeknya (jelek banget yak bahasanya), lalu masukin si kura-kura ke loker, masuk, selesai, ngambil lagi, mindahin lagi si isi ke si empu kura-kura. Ah, mana ya yang nggak rempong. Gesit-gesit gitu.

Eh, eh eh.
Alhamdulillah logika saya sore ini Allah izinkan berpikir supaya bersyukur.
Lah fah ! Ngurus diri sendiri aja nggak mau rempong. Masalah secuil yang cuma mindahin barang sendiri untuk keperluan sendiri aja dianggep rempong. Sebenarnya di benakmu isinya apa? Visioner dong, katanya mau ngurus umat. Ngurus orang banyak jauh lebih rempong jeng.

Iya kan ya?
Yang namanya orang berpikir besar, pasti nggak akan sibuk dengan urusan secuil dan remeh-temeh.
Duh Gusti, ya Allah. Ampuni hamba, dan orang-orang yang mencintai-Mu serta Engkau cintai untuk sanggup menata diri menjadi hamba yang lebih anfa', bermanfaat untuk banyak makhluk-Mu. 

17 : 04 
18112014

Di sela komitmen, hanya boleh istirahat setelah fully focus selama 2 jam.
Oke, on fire !

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah. Namun pada keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah atas perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan engkau merasa lemah. Kemudian jika ditimpa satu musibah, janganlah engkau mengatakan ‘seandainya saja aku melakukan hal ini dan itu niscaya akan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah, ‘semua sudah ditakdirkan oleh Allah, dan apa yang Allah kehendaki telah Dia kerjakan. Sebab perkataan ‘seandainya’ akan membuka pintu bagi setan.”(HR. Muslim)

Tafaqquh Fiddin

Masyaa Allah. Sedang spontan-spontan terbersit.

Kadang sepintas gemuruh untuk tafaqquh fiddin mengalami ekskalasi.
Melihat, merasakan, merasuklah perlahan kegigihan imam syafi'i, perjuangan imam ahmad, dan kewibawaan ilmu dari seorang imam maliki. Baru sebatas itu, dari yang hidup ribuan tahun setelah beliau.

Masyaa Allah. Sedang spontan-spontan terbersit.
Kadang gemuruh untuk tafaqquh fiddin mengalami ekskalasi.
Saat Allah merahmati, menyelami ilmu fiqh. meskipun masih mubtadiin.
Sedih. banyak nuansa ibadah yang masih kosong. Banyak amalan yang masih meraba ilmunya. Saat sadar ikhtiar ketidaktahuan di masa lampau tak terimbangi dengan gigihnya mencari dan mencari, hingga mantap terus terpatri.

tafaqquh fiddin terus berekskalasi, saat ruh ekspansi di luar diri melambai dan meninggi.
Di luar sana, terus berkembang, menumbuh ke negeri seberang.
Tapi aku tak ingin, sungguh, tidak ya Rabb. Sebelum Engkau mengizinkan, aku sanggup memikulnya, aku kuat mengembannya, sarat keberkahan dan manfaat.

Semoga tafaqquh fiddin terus berekskalasi, agar bersemayam rasa-rasa bodohnya diri.
Agar aku ya Rabb, semakin dekat dengan-Mu untuk memohon. Agar aku ya Rabb, semakin rindu mendekati-Mu.

Inspired by QS At Taubah : 122
17112014
16:26

Kembali menyelami Hasil dan Pembahasan
Bismillah, berkah :)

Buku Biografi 4 Imam Mazhab
from here

Kitab Fiqih Kehidupan
from here

Kehidupan yang Sempat Hilang

“emaaak... “
Gerubuk.. dua bocil mungil nan dewasa dan shalihat mengerubung.
“apaa? Emak gue..”
Lalu mereka saling sinis.
“kan panggilannya beda-beda, satunya emak, satunyaaa... apa mah? Hehe”
-------
“pinjem pensil” senyum merekah
“iya pake aja” balas senyum
“itu senjata ‘ammah”
“iya mah, aku juga pake ini kalo ngafal. Nggak tahu kenapa ya.” Sedari tadi memang buletin beberapa similar kata di QS Al Baqarah
“yaudah beli aja”
“iya ni, kok enak pensilnya”
--------
“wannajmi idzaa hawa.. maa dholla shaahibukum wamaa ghawaa.. wamaa yantiqu ‘anil hawa.. in huwa illaa wahyuyyuhaa.. iya kan mah? :D” menirukan saat yang duduk di depan setoran
“Uhm.. iyaa.. iyaa.. :D” sahutnya sembari acting mikir
“kenapa mah manggil-manggil?”
“nggak papa, kangen aja :D”

Malam ini alhamdulillah, Allah berkahi waktu kami (lagi) untuk syuro. Masyaa Allah, berkah. Efektif menurut kaca mata kami. Tentunya berimbang dengan ikhtiar beberapa dari teman-teman yang mempersiapkan bahasan dengan matang. Tepat selesai sesuai prioritas bahasan, 3 dari 7 list to discuss. Jam 10 kholas-kholas.red- (selesai).

Bahagia, Allah.. terima kasih. Tadzkirah yang begitu jitu sedari tadi siang. Beralur, lembut, menusuk dan membuncahkan energi (lagi). Beberapa penggalan humanis malam ini terekam dengan penuh syukur.

Ummiya menyisipkan dinamika syuro dengan penggalan suplemen.

“ammah udah tahu kitab Al Muwwatha’?”
“Beluuum miii...”  spontan seruan kompak
“Ya, ummi ambilin yaa...”

Lalu kitab itu dikelilingkan diantara kami.

“Udah, pengang aja, sambil dibuka, terus bergeser”

Beragam ekspresi diantara kami, ada yang kemudian mencium, memeluk, berdecak ingin sanggup membacanya, dan ada yang monolong, “mari kita mulakan majelis ini dengan...” sambil membuka kitab lalu teriring renyah tawa yang lain. “aamiiin....” (berharap kelak mampu mengkaji langsung dari sang ustadz dengan arab gundulnya).
Kemudian Ummi menegaskan maksud mengeluarkan kitab tersebut beserta salah satu buku biografi Imam Malik.

“Makanya naaak, kita masih jauh (Qur’an masih jauh, baca kitab belum bisa *sedih)... Tiga hari itu harus ada targetan (dalam sebuah agenda yang kami rancang). Ketika Ummi baca buku tentang Imam Malik, beliau bilang bahwa nikmat itu harus dinampakkan mah (memotivasi termasuk target qur’an kalau yang saya tangkap). Makanya kalau beliau memakai pakaian yang bagus-bagus. Kalian orang-orang cerdas. Orang bisa kok skripsi sampai selesai, bisa kuliah. Udah, dibuat target mah... Kita ini masih jauh. Kisah di dalam buku ini sudah menjadi cerita menjelang tidurnya Hamas (putra ummi yang terakhir yang duduk di bangku kelas 3 SD). Artinya ammah sudah harus khatam kisah-kisah ini dari sekarang..” seru ummi dengan penuh ekspresi seperti biasanya. *redaksi tidak sama persis

Aaaaah... ummiiii. Plak plak T.T

Alhamdulillah rundown, kontrak kegiatan, jadwal aktivasi syuro sampai terpilihnya korlap oprec DS 9 khalas. Ah, masyaa Allah. Belajar banyak. Amanah memang akan sampai pada pundak yang Allah karuniakan kekuatan. Kuat ruhiyah, kapasitas dan jenjang kesesuaian.

Untuk teman sekamar :

Barakallah ukht, semoga Allah senantiasa memberkahi waktu kita. Semoga Allah memilih kita sebagai hamba yang pantas menikmati peningkatan amal lewat amanah yang Ia karuniakan. Kerja besar ini insyaa Allah menjadi pemberat amal kelak di akhirat. Sangat. Kamu sudah tahu lebih banyak ya. Hehe. Tapi sungguh, aku iri :’) Jiddiyahmu menginspirasi. Ubbudiyyah yang terlihat ringan setiap malamnya, kelapangan, etos kerja, dan segala halnya. Ah, ya Allah, pertemukan kami di syurga.

Aku tahu, mungkin ini pengejawantahan rasa khauf mu di hadapan Allah, “Nggak mau, aku nggak mau jadi imam. Kalo nggak aku mau sholat sendiri aja” spontan aku tertawa lucu

“Nanti kamu bakalan jadi imam di Riau (Kepulauan Riau sebenarnya). Kan persiapan pulang.”
“Itu beda ceritaaa.. pokoknya aku nggak mau..” muka ngambek nggak serius amat
Hingga akhirnya,
“Udah.. nggak usah cari-cari alasan..”
Terlihat berpikir dalam
“ammah mau melanjutkan S2 kan? Bisa sambil persiapan belajar”
“Uhm.. insyaa Allah kalau wisuda februari ya disuruh pulang.. hehe”
“Tuh kan.. karena ada amanah, biar bisa ada alasan untuk tetap disini :D”
“Iya lho mah... nanti kalo di Riau orang-orang yang bakalan ngaji ke kamu.”
“Aah.. yaudahlah.. nggak usah ngomongin itu. Iya, nggak papa.” Ngelus dada
Alhamdulillah... lalu tauris tertulispun tersampaikan.

Barakallah untuk teman sekamar yang guru saya :)

Ya Allah, izinkan kami menjadi hamba yang pandai memperbaiki diri dalam setiap mengemban amanah. Menjadi hamba yang terus meningkatkan kapasitas taqwa dan iman. Menjadikan diri terus ihsan dalam professionalitas dan tanggung jawab.

Pasca syuro

“Subhanallah ya.. ternyata kita satu kamar sama orang hebat. Korlap PSB DS 9 :D”
“Iyaa... korlap PSB DS 9 dan Koordinator Pemandu..”
“Eeeeh.. Koordinator tahsin juga kan ‘ammah...”

Masyaa Allah. Saat Allah turunkan nikmat belajar itu begitu dekat. Dari mereka yang banyak mencurahkan waktunya untuk umat. Fabiayyi aalaa’i rabbikumaa tukadzibaan...

Seringnya menjadi apa kita tidaklah penting. Karena amalan besar mampu rusak karena niat, dan amalan kecil mampu besar karena niat. Karena seringnya amanah bikin galau saat stagnan divacumin alias lama didiemin (kayak skripsi.heheh). Dan itu sakitnya dimana-mana, bukan hanya *disini. Gregetan. Karenanya bekerjalah, supaya Allah saja yang melihat pekerjaan kita :)

Alhamdulillah..

Kehidupan sakinah ini Allah karuniakan kembali. Setelah sekian lama berhibernasi. Bahkan sempat terpikir jadi orang terasing di belahan bumi (lebai sekali).

23 : 26 p.m
Selasa, 04112014
Allahumma shayyiban naafi’an
Hujan turun di Jogja, setelah sekian lama

Cintai dalam Diam, action !

Sudahlah, tidak usah kau banyak bercerita tentangnya.
Atau terlalu sensitif atas hal baru dengannya.
Cukup cintai ia dalam diam, plis.
Agar kemudian rasa cinta itu membuncah dengan sebuah pembuktian, mampu membayar harga mahalnya hasil yang presisi dengan tujuan awal.

 Lalu berharap... Allah semakin membuatmu pandai membangun suasana romantis dengan-Nya.

#antimainstream
#skripsibarokah

Menulis

Simple reason yang saya sadari akhir ini -masa dimana tak berhias lagi dunia kampus dan pernik akademik, kecuali cinta (skripsi.red)- hidup menjadi sungguh dinamis setiap waktunya.

Satu hal yang terlewat -setelah mendelete kuota modem atas dasar pengiritan, dan berkutat dengan Sardjito, Kuesoner, Ethical Clearance dan lain hal- yaitu : menulis ternyata menghidupkan !

jadi selama ini kurang hidup?

Akhirnya terpaksa terejawantahkan di note facebook, which is not to satisfied written there. 

Ya, menulis menghidupkan. Menyegarkan. Dan menggairahkan suasana hidup dengan ketetapan-Nya. Menandakan otak berfikir, menikmati, menghayati, dan bahkan bentuk simplenya rasa syukur. 

Meskipun hanya sebuah rasa refleksi hidup dan kehidupan.

*Jazakillah mba Eli, yang sudah menagih :)

Reminder by Accident

Bismillah..
Malam ini secara tidak sengaja, entah kronologinya seperti apa, newtab saat berselancar automatically masuk ke dalam sebuah hasil searching Mariana Ulfa di Yahoo.
Sesaat pandangan tertuju terhadap sebuah tulisan berbahasa inggris yang tertoreh nama Mariana Ulfa dan disandingkan dengan beberapa nama yang tak asing dikenal. Belum lama, satu pekan yang lalu.

Allahu Rabbi.. sesaat menunggu loading untuk masuk ke persinggahan sang pemilik tulisan, tak lain de Aya yang nulis. Actually, it's too pleonastic adek :'D
But highly aamiin to hear that. Thanks a lot for the lighter spirit. Instantly reminded with a big dream. Trying to strengthen myself that young soul should always be there :D



Printscreen terakhir belum bisa di upload.
Kelihatan kan adek ini oke gaya bahasanya :)
Setiap orang pasti punya karakteristik masing-masing. Adek tahsin selama beberapa periode nggak ganti-ganti pemandunya :D
Ukhuwah memang dahsyat ya, punya misteri dibalik saling mencintainya saudara seiman.

23 : 39
04092014
Sukoharjo

Kita, berbeda tapi satu!

This story is documented by Atika, my new little sister in KKN program.
Lets see, what lesson can be drawn from this notes?
This testimonial directly sounds from each one of us.
And what i have drawn is, everyone always have a positive side we can learned.
Seriously guys, a big thanksgiving to Allah that have given to me an opportunity in establishing brotherhood with u all.

Dua Bulan, demi satu hari, satu malam dan satu tujuan!


Agri : sangat efisien, enak diajak ngobrol, beruang kutub yang kesangkut disini, baik, “ngajarin ngrokok mas eksan”, pandangan pertama serem, lucu, politik banget, bikin cair suasana dikamar, sring jepit mas eksan saat tidur, sering ambil bantal mas eksan, sulit bangun pagi, analisisnya bagus banget, pintar, kritis, kooperatif, awalnya ngeselin tapi setelah ketemu nakutin (tampang preman)wkwkw, 


Firman : asik, dewasa, mengakomodasi, lebih carring,  slengekkan, temen yang bisa diandalkan dalam minta bantuan, teman yang baik, santai tapi pasti, enak diajak krompomi, jantan, tampang preman tapi hati selembut kapas, semuanya dibuat mudah, 


Ekhsan : bisa diajak kerjasama, carring, sensitive terhadap cewe, bisa diajak curhat, bisa memeltingkan hati wanita, orang yang paling bisa direngek-rengekin untuk minta tolong, sosok teman yang baik, jangan ngrokok lagi!, mengormati wanita, “gaya bicaranya”, santai jk dibully,  ga banyak omong, tapi sekali ngomong bermakna semua, PHP, 


Bundo : ribet, idealis atau totalitas beda tipis, susah dihubungi, disiplin, terstruktur, professional, pengingat, teman yang miliki kerja planner, organisatoris, alarm nya itu loh berisiik!,  


Nicha : ribet, sangat santai, tidak memaksakan kehendak, nampung semua, diluar kesan pertama, santai tapi pasti, vocal, baik, heboh sendiri, gampang geer, gampng jealous, gampang nyaman, gampang “hectic (ga tau artinya)wkwkw”


Mba ulfa: pengingat, pembawa perubahan baik, rolle mode, total, penengah, religus banget, sosial nya tinggi, sosok kaka yang merangkul, 


Mba febbi: ibu2 gaul, baik, dewasa, religious banget, keibu-ibuan, nekad “matahin rokok” mas eksan, segala hal tercurah, mengajarkan total dan optimal, kaka yang baik, 


Yaya :  pada dasarnya baik, sangat patuh peraturan (saklak), sangat sensitive (care,), lucu, usil jail, unik, perkasa (naik genteng), enak di ajak ngobrol,  ada sisi sisi tertentu yang tidak kita ketahui dari yaya, ribet, pintar masak, 


Pipin : diajak ngobrol enak, flexible, baik, cewe yang paling santai, diajak curhat enak, pengetahuanya luas, social nya bagus, orangnya ga mau blak-blakan, deadliner, komunikatif, responya bagus, idealis tapi menampakkan, 


Pita : Orangnya seru, solutif, kocak, terlihat bahagia, orang yang paling bisa jaga mood, baik, sedikit sensitive, candaan nya selalu nyambung, easy going, asyik dan tidak membosankan, 


Kita berbeda! bagaikan Negara tercinta ini, Indonesia. Yang dihamparkan pulau-pulau dengan keanekaragaman suku budayanya. Namun semua itu tetep satu, bhineka tunnggal ika. Itulah kita, karakter yang berbeda, pola fikir yang berbeda, dan idealisme yang berbeda pula. Namun, semua itu jadi satu karna kita di sini saling memahami, saling menerima dan saling mengerti. Terimakasih keluargaku, atas waktu dimalam ini yang sangat berarti.

Dari atas kanan : Nicha, Pipin, Yaya, dek Nilna, Atika (Bundo) di depannya ada dek Aufa, Pita
Dari bawah kanan : ulfa, agri, firman, ekhsan, mba febi dan dek ejaz



Happy Family ! :)

Notes ditulis 28082014
Documented in this blog 03092014
23 : 37 wib
Sukoharjo

Saya dan Aku

Antara saya dan aku.
Actually not too different. Even they have a same meaning.
But i prefer use saya than aku in this blog.
U knowhy?
Just because sometimes i feel someone directly talk to me when i read what they have written in their blog.
Just to me. haha. Greatly exaggerate, isn't it? :D

So, for some of theme or maybe almost all, i just  want to prevent an undesirable things happen. hehe

Yeah, it just about a choice. And ourselves determining the choice.


Pict here



Keteladanan

"Satu teladan lebih baik dari seribu nasihat"

Masyaa Allah, sore ini saya kembali tumbuh benih cinta terhadap sepupu saya.
Ia mengajarkan saya banyak keteladanan yang akhirnya beberapa halnya baru dapat sedikit saya aplikasikan dewasa ini, setelah tahu segala hal fundamentalnya sembari menuntut ilmu agama semasa kuliah.

"Oh iya, ini tadi dari Bapakmu ada xx ribu, dan ini aku tambahin ya xx ribu."
"Masyaa Allah dek, nanti kamu pake apa?"
"hehe.. iya ngasihnya nggak bisa banyak juga fa.."

Tentang sebuah sedekah, yang terkadang luput karena kealpaan kita. 
Seringkali memang banyak tertegun dan terbalik pola akhlak saya seketika melihat langsung uswatun hasanah dari sahabat, saudara dan orang-orang sekitar.

Maka menjadi benar adanya saat teladan tersematkan pada diri seseorang, buahnya jauh lebih ranum dari ribuan nasihat yang terkadang kering tanpa ruh di dalamnya.

SIMPLE HAPPINESS

Sometime u’ll find a beautiful flash just cz a simple memory. It can make your soul more strong, and our stand stacked. Actually, i just miss some of special random moment in my life. About DS, halaqah, campus, struggling, motivation and motivating, dreams, and inspiration to inspiring.

Happy august, 1st 2014 mujahidah :)
And u’ll be a mujahidah no matter ur foot standing there.


This is a time to burn your spirit up again, to save your life more feels life :’D

untuk Cinta (lagi)

Cinta, bahkan fase-fase aku menemukan miracle tentangmu pun akhirnya jadi teringat :)
Alhamdulillah...
#skripsi

-Ya Allah, alay banget-
:D

Rekam jejak 4 bulan yang lalu
21022014 @PerpusFK

Character on Feeling

Sometimes in some forum or meeting or even in the first introduce or greeting, moreover if i can chat, listen and got discussion with someone in some minutes, I can indicate their character just with the way they bring their self. How people interest to others, how people use grammar to speak and give some opinion, how people give an attention, how they give a feed back of disagreement, how they give a pardon or forgiveness, etc. Yeah, it just a speculation that not all of my sense is absolutely right. Maybe this is the one of we call hikmah or ibrah that sentiment or feeling given more to woman than man. So that all of thing they have done or what they’re doing always obsess in their feeling. Eheheh

Just want to talk here.

22 : 32 p.m

04062014

Midnight

Bismillah...
                In this midnight i just wanna say a much of thanksgiving to You Allah, for give me a lot of ni’mat that i accepted until now. Walk on a beautiful life among a great behaviour personal in my environment. Actually in this time i just want to compensated my time to do more benefit activity in my night. Because of my afternoon was ran out with more than enough sleep. Hah. With a big smile and sense of thanksgiving alhamdulillah i can do a lot of thing tonight.
                In short, in the middle of this activity, i have found my old archives copied from inspiring people for me (and maybe for a lot of students). Now, i become more relize that i still have a long journey to achieve my goal. And what is more, my knowledge still limited and very very limited. Oh Allah, strenghtened me to give my best ikhtiar to coming at bettermant.

02/06/2014
00:33 a.m

Baiti jannati

Rabu Mubarak

Subhanallah wal hamdulillah..

Kita patut bersyukur ketika alur pikir kita masih bekerja untuk meruntutkan hikmah atas segala peristiwa yang kita lewati dalam keseharian.

Hari ini aku luput dari salah satu amalan yang utama. Alhamdulillah Allah masih mengkaruniakan kemudahan menambal di lain sisi. Yang jelas amalanku biasa saja hari ini. Mungkin jiddiyahnya yang menjadi nilai dan menambah keberkahan.

Sometimes we are not prepared enough for a much time will we have later. Dan benar adanya, “Ujian itu sesungguhnya ketika di waktu luang”. Di saat sudah tidak dipadatkan dengan kuliah, u must be a strategic person who have to professional managing ur overabundance time. Yeah, actually we know that exactly it will be a good chance to optimize our focus responsbility (eg. Our minithesis) for now. But, for people who habitually must execute more than one or two work all at once, it just like tasteless. Hehe

Maybe today Mubarok is about jiddiyah. Betapa butuh kesungguhan untuk mengangkat butir-butir kelambanan di waktu luang. Saat bayang-bayang persiapan Ramadhan terngiang di sudut pandangan tapi tak diimbangi dengan gerak raga yang menyambut. Qadarullah dengan kemurahan-Nya, jasad berikhtiar paksa dan membaca surat cinta dari-Nya, sebagaimanapun rasanya, dan akhirnya mengalir begitu saja. Tilawah hari ini melampaui target. Meskipun targetku masih jauh sangat, ah sangat, dari para salafush shalih.

Syukur atas aktivitas hari ini, yang semoga berkah.

Meeting morning alias syuro pagi (:p)
silaturrahim ke ‘ammah sari alias menghadiri undangan makan burjo yang masyaa Allah (:D)
nyicil target tilawah (baru nyicil)
istirahat sejenak
mencicil cinta (lagi)
dhuhur
kembali dengan cinta
dan puncak jiddiyah menebus kealpaan
ashar
rapat KKN
tuntas membeli perlengkapan saat ini
maghrib
makan dan dipertemukan dengan seseorang yang bercerita banyak mengenai hikmah hidup sebagai seorang muslim
isya
rapat KKN
kembali dengan firman-Nya
 menyapa saudari dengan ruh yang mumpuni insyaa Allah
sampai detik ini.

“Rabbii auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘alaa wa lidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlihli fii dzurriyyati innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin”

Ruang menjamu tamu Rumah Cahaya, 22 : 08 p.m

Rabu Mubarak, 04062014

a Little Encouragement

Bismillah.. percakapan tadi masih terasa.
Saat ini saya di Perpus, kembali ingin meneteskan embun-embun ikhtiar yang semoga berkah untuk pengakhiran studi saya di S1. Bachelor Degree, that i hope will recorded inspiring story later.

F : Fulanah
U : Ulfa

-------

F : Heiii Ulfaaa... :’) Gimana ini.. lama nggak ketemu..

Sembari kami bersalaman, as usual.

(Ya, memang intensitas mahasiswa tingkat akhir untuk bertemu semakin tereduksi dengan kesibukan mengurus ‘percintaan’ masing-masing, meskipun beberapa teman dan adik kelas ada yang melabuhkan cinta beneran #apasihsungguhnggakpenting)

U : :) iya fulanah...

Kemudian singkat cerita kami berbincang soal probabilitas bisa wisuda Agustus.
Konon katanya di Nursing Science Program ini masih dengan rumor bahwa tidak ada yang diikutkan bulan November, so, if u still not finished yet u must follow the next section graduation ceremony in February the next year.

F : Gimana yaa? Bisa nggak ya kira-kira? :’)
U : Bisa, bisa Insyaa Allah.. Kita ikhtiar aja terus, pertolongan Allah ada di puncak ikhtiar kita :)
F : iya ya, insyaa Allah bisa lah ya, nanti sambil KKN ngerjain pembahasan.
U : Iya iya fulanah :’D

Saudariku Fulanah, actually what u say i’v been thinking in previous day. I also still don’t know why i’m too optimistic. Maybe i including some people who have optimistic-isme or closer with husnudzon-isme :D

But, if i may tell to u, it will give encouragement for me :)

We still have Allah. Allah. Allah. We always say that, “Allah Tuhan Semesta Alam.”
Yep, semesta saja dikuasai oleh Allah. Apalagi skripsi yang notabene hanya sebagian kecil dari potongan hidup kita. Mudah saja bagi Allah untuk dijadikan. Believe it, sister ^^

---Allah, sesungguhnya ini merupakan bentuk kami hanya sanggup bergantung penuh pada-Mu atas segala hal yang menjadi urusan kami. ---

Singkat alam pikir ini mengejawantahkan sebuah pemahaman yang saat akhir-akhir ini terngiang.

“Wa maa yattaqillaha yaj’allau makhraja”
“wamanyatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuh”

Dan masih banyak lagi janji-janji Allah untuk orang yang bertaqwa. We can see that at surah at Taalaq (65) especially in the end of ayat or others surah. Banyak lagi kemurahan Allah untuk orang mu’min that we can learn from Surah Al-Mu’minun.

Sometime we just need enrich our taqwa and iman quality to do all of our duty and responsibility in life. So that Allah will give full of Ridho, so that our life will like a flying and very easy to live.

17 : 21 WIB
03/06/2014

Bismillah ikhtiar tanpa jeda. Hope will be barokah ever after :)


Yang Terlampau

Terkadang hal-hal kecil yang telah lampau, yang bahkan kita sempat terlupa, justru itu yang membuncahkan gelora semangat yang sempat terpendam :')


Sapa

hi, friends, like long time no see u :)
I'm still here, struggling with a big deal. Too abstract if detailing with construct pathway.


Hadapilah

walau hujan badai kan terus melanda
walau amuk gelombang tak henti menerjang
walau terang mencegah, walau mentari kan membakar
jangan letih menapaki kehidupan

ujian bagaikan terik sinar sang surya
hadir kedunia bersama berjuta karunia
janganlah bertekuk lutut dalam pelukan putus asa
janganlah bersimpuh dihadapan duka

hadapilah segala tantangan
sambutlah harimu dengan suka cita
hadapilah segala ujian 
dalam kesulitan pasti ada kemudahan


-Shoutul Harokah-

#iseng :)

Bersyukur

Astaghfirullah.. belakangan sempet terbersit di benak saya serpihan rasa 'aneh' tak diundang.
Tapi alhamdulillah, pagi ini juga saya bisa bilang ke Umi saat ditanya di sebuah forum kecil.
"Ammah, apa yang akan diucapkan di pagi ini?" tanya Umi dengan penuh semangat haru
"Syukur Umi :) "
"Nah.. syukur kenapa? :) Silakan jelaskan.."
Dengan penuh berat hati dan rasa malu akhirnya harus tertuang juga dari lisan.
"(dengan prolog kecil).. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk di DS Mi, meskipun dalam keadaan menjurus ke futur sekecil apapun, setidaknya akan lekas kembali, karena berada dalam lingkungan temen-temen yang sama-sama berjuang untuk menjadi pribadi yang  lebih baik setiap waktunya :)"
#Redaksi tidak sama persis karena lupa.

Mungkin kalau nggak di sini, masih tersisip celah waktu untuk tersia-siakan.

Manusia memang butuh partner sob, nggak bakal bisa hidup sendiri.
Seminimalnya kita, setidaknya jangan terus merasa nyaman saat ada sinyal 'nyaman' dalam kesendirian.
Karena bagaimanapun juga, yang namanya atmosfir akan terus mewarnai dan menjadi faktor kuat untuk kita sama-sama merasakan nuansanya.
Karena bagaimanapun juga, yang namanya hidup berjamaah akan membuat kita semakin produktif. Setidaknya akal kita akan terus terpantik untuk menelisik wacana baru di sekitar kita, yang nggak mungkin sanggup kita dapatkan semua di sisa-sisa waktu sedikit yang dipunya
Atau setidaknya pula, hati kita bakalan selalu peka, memekakan diri tepatnya, supaya terus bersabar, tekun dan ikhlas memanajemen hati dan memunculkan serpihan hikmah.
Karena mau nggak mau yang namanya hablum minannas akan menjadi urusan yang tidak lebih mudah dari sebatas hubungan dengan tugas, mesin, alat praktikum, ataupun skripsi #haha.
Karena manusia punya fitrah rasa yang berbeda, baik dari tingkat kelembutan, ketegasan, warna sikap dan perilaku, sensitifitas dan spesifisitas #eh, maupun background keluarga yang unik hingga sangat berpengaruh pada setiap karakter.
Ah, tapi itu semua maniiisss... bahkan manisnya tak sanggup terurai goresan tinta dengan makna yang seimbang dengan rasa.

Ah sudahlah, perjalanan masih pangjang. Sepelik apapun prahara, niscaya perlahan akan menjadi anugerah, hadapi saja tantangannya, sambut harinya dengan suka cita, toh setelah kesulitan rumusnya pasti kemudahan kan, mantepin ibadah dan do'a, cukuplah Allah saja jadi tumpuan harapan.

Nah, kutipan di akhir sebenarnya mixed from 3 nasheed lyrics :D
Daripada temen-temen turut berkontribusi naikin rating lagu-lagu sunyi senyap missing meaning, silakan aja cicip 3 top nasheed most played di WMP saya. Tapi ini the second choise after murottal yea :)
Anyway #hehe, don't overplay, just within measure, in order that we still have time to listening or reading Al Qur'an anymore ^^

1st : Meraih Sukses (Asy Syifa Nasyid Acapella)
2nd : Prahara Jadi Anugerah ( Shoutul Harokah)
3th : Hadapilah (Shoutul Harokah)

#tentangCinta

membuka lebar diatas meja 2 jilid tesis, 2 jilid skripsi dan menumpukkan 1 jilid skripsi.
mbak-mbak di depan saya,

"tesis atau disertasi mbak?"
"eh, iya?" spontan agak bingung
"tesis atau disertasi mbak?"
":D oh.. ini skripsi, kalau ini tesis.. em, kalau saya ini skripsi :D"
beliau geleng-geleng.

*mbak, life is about struggling, ini namanya ikhtiar :D
mensabotase meja semoga bukan sebuah kedzaliman :D

#cinta ini hanya untuk-Mu
*bening^^

#inspiring

tertarik dengan salah satu skripsi kakak tingkat.
terkadang sebuah karya itu menunjukkan karakter pula.
singkat, padat, jelas, tidak bertele-tele.
51 pages is enough, but excellent.

inspiring :)

Innallaha ma'ana :)

Ulfa, kan kamu bisa buat ide besar tertulis dalam 3-5 hari.
Jadi kamu bisa lebih hebat untuk skripsimu :)

bisa bisa
bismillah..

wisuda agustus !
Allahummanfa'na, Allahummansurlana..
self motivate

Jenjang Selanjutnya

"Mohon do'anya, ammah masih belum tahu untuk setelah ini masih dapat kembali ke DS atau tidak."
/??&%@???
"Insyaa Allah akan menjajaki tingkatan maratibul amal yang selanjutnya..."

Terhitung undangan walimahan di bulan februari ini sekitar 4 orang sampai belum habis bulan, sekitar sampai pertengahan bulan. Itupun yang dikenal dekat, belum lagi yang saya tidak terlalu mengenalnya.

Om sama bulek di rumah sedang lumayan riweuh mempersiapkan walimahan sepupu saya.

Kakak dan temen yang mau nikah (pas banget ada saya) meminta beberapa taujih ke umi, sekaligus memberikan undangan kepada beliau dan kami.
Lagi-lagi, (pastinya) tetesan air mata dari beliau-beliau ini. Yang saya rasa banyak hal yang bercampur.

 Babe sempat mengisyaratkan tentang akad nikah itu nanti yang sederhana saja. (ini sekilas lalu saja, #lupakan)

Belakangan ini jadi tahu entah dari mana beberapa history takdir jodohnya beberapa pasangan. #KanJadiMikir

Beberapa kali tausiyah dari umi jadi sebagian besar mengarah 'kesana', bahkan wejangan untuk calon mempelai disekaliankan untuk kami -.-

Selepas liqo pekan ini, bahasannya itu lagi.

Silaturrahim ke Umi Nunung sore tadi penawarnya, bahasannya (lagi-lagi) tentang pra nikah. #tapiSerius

Masyaa Allah...
hingga klimaksnya muncul, "hentikan pembicaraan tentang itu !"

:D haha, ternyata saat ini saya sedang berkelit dengan 'pengayaan' salah satu materi ini. Setelah itu agaknya sedikit menafikkan diri dengan realita nuansa di usia yang ada. (mungkin kepikiran si *cinta yang belum usai)

sudahlah, lupakan pengantar saya yang panjang.
yang jelas, saya teringat dengan sebuah wejangan dari teman, barusan tadi sore.

"Ujian keimanan seseorang itu setara dengan semakin beralihnya tingkatan amanahnya."

mau jadi mahasiswa, jadi guru, jadi dokter, perawat, jadi tukang sapu, jadi kakak, jadi adek, jadi istri pejabat, jadi istri ustadz, jadi santri, jadi pemandu, jadi komikus, jadi penulis, seniman, politikus, de el el yang banyak tak terhitung nan tersebut satu-satu itu tetep profesi kita bakalan jadi da'i. Dalam kondisi apapun, tentunya amanah utama untuk berdakwah kita harap nggak akan pernah lepas dari ruh-ruh terdalam kita kan.

Berjuang di ranah dakwah manapun semoga bernilai jihad. Dimanapun, dengan cara masing-masing.


Lalu hubungannya sama yang di atas?

ya gw cuma sempet terlintas aja, sepertinya kesiapan buat menempuh status baru itu sebanding dengan jiddiyah kita menjemputnya dengan amalan sholih. Sama halnya dengan amanah, yang kita sendiri pun nggak pernah sadar sebelumnya (biasanya) semenjak kapan diri kita dirasa pantas oleh orang lain hingga tiba-tiba menumpukkannya di bahu yang rapuh dan lemah milik kita.

tapi memang itu cara Allah, cara Allah mengukur dan melimpahkan sayang untuk menjadikan kualitas kita lebih baik ke depannya.

So, mau melangkah sejauh apapun, yang penting jangan sampe gagal fokus bahwa tujuan utama selalu bermuara pada kebaikan dakwah untuk amar ma'ruf nahi munkar. Tentu saja tahapnya harus kita lalui dulu yang dimulai dari mensholihkan diri. Karena mau jadi apapun kita, tetap profesi utama adalah da'i. nahnu du'at qabla kulli syai'.

Saya hanya yakin, setiap apapun yang kita lampaui di depan mata, tak terlepas dari kesiapan dalam setiap perjalanannya. Hingga saatnya kita sendiri pun menjadi tak sadar bahwa ternyata sudah banyak kerikil yang kita singkirkan, banyak pengalaman pahit menjadi bekal, mendapat banyak tabungan pemecahan masalah, dan sampai semua ringan serasa segala hal perlahan tahu konsekuensinya.

Terus saja berlaku baik, bukan untuk sebuah janji, tapi cukup supaya lebih dekat dengan-Nya, Allah lebih ridho atas hidup kita, pilihan-pilihan kita, ikhtiar kita, urusan kita yang memang dirasa banyak, dan berkah hingga akhir hayatnya.
Sampai saatnya, jika takdir terbaik kita masih diamanahkan beramal dengan usia hidup di dunia, Allah mempertemukan dengan yang terus istiqomah bergandengan tangan menjemput kemuliaan di syurga-Nya kelak.

Pesan umi satu, "Jangan terlalu mencintai suami, hingga mengalahkan cinta kepada Allah. Jaga suami dengan terus menjaga kualitas ibadah kita. Sholatnya, dan lain hal.."
Redaksi yang tidak sama persis, mungkin nuansanya belumlah sampai ke ruh saya yang masih bocil.

Tapi semoga Allah terus meringankan kita beramal sholih :)
Aamiin yaa Rabb..

Barakallah untuk mba Yurisa, mba Tari, mba Wiwi, Fatin, semoga Allah menguatkan ikatannya, menegakkan cintanya dan melindungi jalan-jalannya dalam menjemput amalan terbaik setelah amanah agungnya :)
Uhibuki fillah..^^

Terakhir, saya menemukan video ini dan cukup asik untuk ditonton :)



0 : 11 a.m
08022014
picture here

Mbak Nggak Harus Tahu

U : "Ni, mbak semakin ngefans kan sama beliau.. tadi habis dapet cerita dari umi Nunung tuh"
M : (dengan gaya uniknya) "eh, enggak.. sekarang aku ngefansnya sama ammah anis :D"
A : "Plis deh, kayak nggak ada yang di atas aja di dunia ini.. :D"
U : " :D "
M : "hehe.. banyak kok yang aku fans. Ulfa juga, aku juga ngefans sama Ulfa. Jadi apa ya istilahnya ya? ngefans---in? :D" (dengan senyum antusias)
U : "apa mbak? ngefansnin?" #asal

Mbak, plis, meskipun aku tahu kalo ini bercanda, tapi Ulfa rasa mbak nggak harus tahu kalo setiap kata-kata mbak seringnya ngaruh banget buat hidup Ulfa. Refleksi dari akhlak mbak aja Ulfa udah ngerasa jauh banget. Allah sayang banget sama mbak :)

ulfa juga, sayang sama mbak.
dengan segala pengejawantahan laku dan sikap.
semoga tetap terus istiqomah karena Allah saja, sebagai bekal bertemu di syurga-Nya :')


semoga menjadi sunnah hasanah saja, biar pahalanya terus ngalir buat mbak.
Allah, sayangi ia, berkahi hidupnya, istiqomahkan ia, cukupkan ia mesra dengan-Mu saja ya Rabb, sudah cukup bahagia itu menjadi ringan terasa.

#quotes

"Jika belajar adalah ibadah maka prestasi adalah dakwah"

*thanks for reminder :)
_may Allah bless u forever_

do'a malam

Malam ini, ya Rabb..
izinkan hamba mengasah kecintaan.
menebus keacuhan.

dan berlatih mendekat dengan-Mu,
dengan ilmu tentang sekilas bahasa lisan negeri sakura.
kami hanya ingin menumpas kebodohan dalam diri.

Tentang sebuah nilai (lagi)

Jika nilai itu adalah titipan.
Maka sama artinya dengan amanah.
Amanah pun merupakan ujian.

Masih ingat kah dengan kisah mubarok sang penjaga kebun anggur?
yang selama bertahun-tahun bahkan ia tak pernah tahu bagaimana ciri anggur yang manis dan mana yg tidak. Karena ia amanah hanya cukup menjaga kebun saja.

Kalau sebagai siswa/mahasiswa telah terpampang kredibilitas nilai kognitifnya di kertas atau di papan, selayaknya mampu mempertanggungjawabkan amanah ilmu kelak hingga barokah sampai akhir zaman.
Karena ia cukup dengan mempelajari dengan cara-cara yang berkah saja. Sesuai proses yang wajib ia tekuni dgn ruh kesungguhan.
Bukan untuk modal kerja, bukan untuk kebanggaan, atau niatan yang tanpa substansial.

Ilmu itu yang semakin mendekatkan, semakin membuat kita takut, takut akan Rabb Semesta Alam, yang dengan tinta sebanyak lautan bahkan masih ditambah pun tak sanggup melukiskan dengan penuh samudra ilmu-Nya.. :')

#refleksi
#refleksi
#refleksi

Tentang sebuah nilai (lagi)

Jika nilai itu adalah titipan.
Maka sama artinya dengan amanah.
Amanah pun merupakan ujian.

Masih ingat kah dengan kisah mubarok sang penjaga kebun anggur?
yang selama bertahun-tahun bahkan ia tak pernah tahu bagaimana ciri anggur yang manis dan mana yg tidak. Karena ia amanah hanya cukup menjaga kebun saja.

Kalau sebagai siswa/mahasiswa telah terpampang kredibilitas nilai kognitifnya di kertas atau di papan, selayaknya mampu mempertanggungjawabkan amanah ilmu kelak hingga barokah sampai akhir zaman.
Karena ia cukup dengan mempelajari dengan cara-cara yang berkah saja. Sesuai proses yang wajib ia tekuni dgn ruh kesungguhan.
Bukan untuk modal kerja, bukan untuk kebanggaan, atau niatan yang tanpa substansial.

Ilmu itu yang semakin mendekatkan, semakin membuat kita takut, takut akan Rabb Semesta Alam, yang dengan tinta sebanyak lautan bahkan masih ditambah pun tak sanggup melukiskan dengan penuh samudra ilmu-Nya.. :')

#refleksi
#refleksi
#refleksi

Pagi yang Hangat

Pagi ini hangat, sangat hangat.

Sangat terekam ketika itu, beberapa tahun silam.
Saat pagi begitu riuh dengan suara sana-sini. Sebelas dua belas dengan suasana adek-adek putra-putri umi yang kecil.

Bedanya mungkin di konflik dalam kasusnya.

Beberapa tahun yang telah lampau, saat yang satu ngantri kamar mandi dan nggak ada yang mau mengalah. Satunya lagi menyegerakan supaya nggak telat berangkat sekolah. Satu lagi dengan kata klisenya, “sudah berulang kali dikasih tahu, diulang lagi, di ulang lagi..”

Riweuh. Gedebag. Gedebug.

Ah.. ya Rabb.. ya Rabb..

Pagi ini, Allah dengan perantara waktu, alam, dan segala kehidupan yang dengan prosesnya kami lalui, menegaskan bahwa, segala hal ada masanya.

Saat dimana pagi ini begitu hangat, duduk membicarakan beberapa hal dengan babe selepas tilawah di ruang tamu, berbagi tugas dengan ibu, mencanangkan strategi ke depan, dan ternyata kamipun berada dalam lini yang sama. Menguatkan bawa negeri ini butuh renovasi dalam jiwa generasinya. Sebelum sistem terlanjur meremukredamkan cita-cita besar kemajuan. Pendidikan agama, sejak dini yang mengeruh dalam sanubari, kemudian terhujam dalam moral pelaku arah gerak bangsa.

Keluarga ini hangat, sangat hangat.

Saat kemudian terdengar damai lantunan bacaan Al Qur’an Muri Q* yang selalu terputar di sela istirahat di sekolah sebelah, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, yang dulu menjadi samudra ilmu yang sarat makna sewaktu kecil dulu. Terhitung sepuluhan lebih tahun silam.

Hingga aku tak sanggup lagi bertutur, kecuali.. “Fabiayyi aalaai rabbikumaa tukadziibaan..”

Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alallya wa’alaa wa lidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlihlii fii dzurriyyatii innii tubdu ilaika wa innii minal muslimiin..

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (Al Ahqaf (46) : 15)

Baiti jannati :)
07 : 13 a.m
03022014

* Muri Q adalah sebuah terobosan pembelajaran membaca Al Qur’an dengan irama yang dibuat oleh Ustadz Muhammad Dzikron Al Hafidz (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Ibdaurrahman Surakarta). Irama Al Qur’an ini yang kemudian sering di putar di sekolah adek saya, mantan sekolah saya dulu dan akhirnya cukup membuat para siswa-siswi MI ternuansa dengan tartil Al Qur’an di sela istirahatnya. Bahkan ketika di waktu luang pun, sesekali terdengar spontanitas melafadzkan sesuai dengan iramanya. Subhanallah.. semoga menjadi amal bagi beliau yang menggagas :)

Just information,
Dulu ketika zaman saya bersekolah di sini belum ada, bahkan saat sekolah di MI dulu gedungnya memprihatinkan. Pernah sesekali orang tua teman saya melarang putrinya untuk TPA sore hari yang saat itu hujan deras. Alasannya.. "takut bangunannya roboh" masyaa Allah..

Alhamdulillah sekarang sudah dirombak total semenjak beberapa tahun yang lalu. Tetap dengan kesederhanaannya, tidak lebih dari bangunan sekolah kota di kabupaten, atau bahkan di tingkat desa. Tidak lebih bagus, karena sekolah ini memang terletak di sebuah Dukuh. Dukuh Tanjung, Desa Bakalan, yang tidak banyak orang yang mengenalnya. Bahkan, saya pun termasuk orang yang bisa disebut orang desa di saat berada di ranah kabupaten.


  

     Belakangan, saya menyadari, sangat bersyukur dan bahkan tidak ada rasa kecil hati sedikitpun, ketika harus mengatakan saya dulu bersekolah di MI Muhammadiyyah Tanjung, yang bukan sekolah taraf anak kota, yang saat itu siswa di kelas saya awalanya 13 orang dan yang bertahan sampai kelas 6 hanya 11 orang. Perhatikan, 11 orang kawan, karena 1 orang berpindah ke daerah lain dan 1 lagi tidak naik kelas di tengah perjalanan pendidikan ketika itu. 

Saya ingat, Bapak selalu mengatakan kepada masyarakat ketika memberikan sambutan entah di pengajian akbar atau di forum lainnya, untuk tetap menyekolahkan putra-putrinya di MI saat itu. Bapak benar-benar menegaskan bahwa pendidikan agama itu mutlak pentingnya bagi anak semenjak kecil. Biasanya diperkuat dengan beberapa prestasi beberapa muridnya ketika itu yang tak kalah dengan SD Negeri.

Sekali lagi, sekarang saya benar-benar menyadari. Bahwa, iya. Benar-benar bekal yang saya miliki saat bersekolah di MI lah yang justru mengantarkan saya hingga sekarang (masih baru seperti ini memang). Ilmu-ilmu yang mengajarkan tentang Baca Tulis Al Qur'an, yang saat kelas 4 dulu saya pernah dapat nilai 4, camkan, nilai 4 kawan. Karena benar-benar kesulitan menghafal belasan hukum mad, macam hurufnya, panjang bacaannya, entah mad wajib mutsaqal kalimi, mad iwad, mad harfi, mad silah thawilah, silah khasirah, dan lain sebagainya itu. Tapi justru itu, justru itu yang ternyata ketika keluar dari MI membekas di hati saya karena setidaknya telah mencicipi manisnya belajar ilmu agama. Rasa-rasanya pun selalu rindu untuk terus tahu lebih banyak di sela keterbatasan pelajaran agama ketika di SMP dan SMA Negeri. Belum lagi pelajaran fiqh, sejarah kebudayaan islam, al qur'an hadits, bahasa arab, dan lainnya lagi yang masih membekas hingga sekarang. Alhamdulillah positifnya terbawa pada semangat saya di pelajaran dan ulangan agama sewaktu SMP dan SMA (meskipun SMA sedikit tereduksi karena tidak terdukung dengan situasi pembelajaran yang kurang kondusif *seringKosong.red).

Ah, saat itu.. yang saya hanya terus bisa merindu, dan mengejar ketertinggalan selama sekian tahun dengan mereka yang terus menggeluti ilmu manis ini. Yang saya hanya mampu untuk memotivasi adek saya dan kelak mempersiapkan anak saya untuk bekal yang lebih baik dari saya. jauh lebih baik, jauh lebih sholih dan sholihah, jauh lebih dicintai Allah, jauh lebih bermanfaat dengan ilmunya, jauh lebih arif, lebih berakhlak mulia, lebih segalanya yang lebih membuat keridhoaan Allah melekat pada setiap tingkah laku kita.

   
    Tadi malam saya sempat memperlihatkan video profil Insan Cendekia Serpong ke adek saya yang kelas 5 SD. Alhamdulillah a little interest sudah tergambar. Semoga Allah ridho dengan yang kita ikhtiarkan untuk mencetak generasi sholih-sholihah di masa depan.. :) 

Betapa antusiasnya saya ketika tadi malam saya mendengarkan langsung, live dari tutur kata adek saya, melafadzkan hadits tentang taqwa dan diingatkan tentang hadits menyantuni anak yatim. Benar-benar seolah sedang mendengarkan ustadzah menyerukan hadits dan artinya dengan semangat membara. 

Ya Rabb.. kuatkan kami untuk senantiasa mencintai-Mu.. lebih dari semesta apapun ilusi di dunia ini... :')

MI Muhammadiyah Tanjung
it's mean, how close that school from my home :)

IP, IPK, Prestasi

Menurut saya IP itu akumulasi nilai #yaEmang

Tapi akumulasi berapa nilai investasi Al-Qur'an dan perjuangan untuk agama Allah untuk semester yang bersangkutan.

Sedangkan IPK itu akumulasi IP #tentu

Tentu saja akumulasi amal dakwah dan waktu spesial kita untuk mengaji dan mengkaji kalamullah selama bilangan semeser terlampaui.

dan prestasi itu bonus semata di sela prosesnya :)
Substansinya adalah, beramal yang Allah ridhoi saja. Yang membuat Ia semakin sayang dengan kita ^^

14 : 53 p.m
02022014

years pass away

Bismillah..

I'm was 21th years old right now.
Maybe the past reflection of my life can indicate how productive my time last year, two years ago or many years accumulation.

residual time, limited occasion.
struggling ! :)

Sok Sibuk

Alhamdulillah hari ini saya mendapat amanah ilmu dari Ustadz Umarul faruq Abu Bakar, Lc Al Hafidz selepas dari Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu Abbas Klaten.

Beliau menghafal qur’an dengan lama waktu 1 tahun terhitung semenjak Oktober 2004 sampai Oktober 2005. Allah memudahkan beliau menghafal ketika berstatus menjadi mahasiswa di Al Azhar Kairo dengan tetap tidak meninggalkan amanahnya di organisasi. Tidak kurang dari 7 organisasi dari berbagai bidang (ICMI, publishing, dll *saya lupa).

Hingga kesimpulan yang dapat saya ambil saat ini adalah : Saya sok sibuk ! Terima kasih ustadz :’)
Al Qur’an bukan waktu sisa kita. Kalau kita memberikan waktu spesial untuk Qur’an, maka Al Qur’an pun akan memberikan yang spesial untuk kita. Kalau kita berikan waktu sisa, ya Al Qur’an pun juga hanya akan meberikan sisa-sisa saja. #jleb *tertampar dan tertunduk


Kemudian forum taujih ditutup dengan seruan spontan teman-teman ‘seperjuangan’ Rumah Kaca, “Baterai Full ! Baterai full.. “
“Iya, hati-hati, jangan dipake buat ngenet :D”
Yea, you know what i mean  :)
Lah ini?
Cuma pengen berbagi aja, cukup :)
Lagi-lagi bersyukur, Allah menginginkan kita hanya menjadi orang baik saja.
#TransferData
#KerjainDeadline


Repost 21:41 p.m
21012014

#Imagination1

Pernah terbayangkan?
Saat liburan, atau saat kuliah penat, sedang tidak rajin (not malas) belajar dan butuh inovasi baru dalam mencintai ilmu?

Padahal tanggungan pemahaman yang belum tuntas masih banyak.
otomatis tak pantas berlama-lama stagnan kan ya.
tiba-tiba terlintas,


ada EduHealth Tourism,
tempatnya di puncak atau daerah pegunungan, asri, dan nyaman.
kita masuk, tiba-tiba disambut dengan fisiologi tubuh manusia yang tergambar lewat dimensi-dimensi alat dan tempat yang kita lalui.
Jalannya berbentuk esofagus, kita masuk ke sebuah pintu, dan  ternyata itu katup epiglotis. mau masuk lewat pintu mana?
satunya ke arah wahana permainan udara dan satunya baling-baling makanan #apaini?
saat kita masuk ke masing-masingnya tergambar oleh kita seolah sedang berperan menjadi makanan, atau udara.
kita masuk ke dalam kerongkongan, lalu melewati pintu yang disitu tertera gaster lalu diputer-puter, tapi anehnya ada sensasi diremas di ruangan, dan bergiliran masuk ke pintu selanjutnya. Di depan tertera lajur ke duodenum dan usus halus, disana ada yang berkenalan orangnya kecil, tapi unik dan macem-macem bentuknya, namanya enzim.. haha...
dan seterusnya.. sampai akhirnya tiba-tiba kita keluar dengan disuruh pakai baju jubah berwarna kuning.

aaa.. asik banget wisatanya.
ternyata kita termakan oleh tubuh manekin organ raksasa.
dan tiba-tiba nilai ujian fisiologi anatomi pencernaan bernilai A. haha :D

Berbeda lagi ceritanya saat masuk ke pintu tenggorokan. Ibarat angin, diputer-puter, dituker-tuker di alveolus, lalu beredar bersama si merah yang katanya darah terus masuk ke setiap jaringan di tubuh orang besar.
 ahaaa...

#Mimpi #Imajinasi

...

Saat ini sempat terbersit, tentang siapa yang duluan diantara kita..
bukan candaan siapa yang menikah duluan atau hal semacamnya..
 
Namun...
siapa diantara kita yang kelak, Allah kehendaki untuk lebih dulu melepas kerinduan bertemu dengan-Nya...

Layaknya Anisyah, yang nampaknya ia sudah tenang dan menggoreskan banyak senyum di alam sana...

ya Rabb.. hujamkan di hati kami rasa rindu itu, hingga raga ini tak terbersit sedikitpun keterpaksaan beramal sholih, agar hati kami selalu siap dengan kematian, agar lisan kami berucap yang Engkau ridhoi saja, agar kami terus bersikap santun dan menunjukkan amal sholih terbaik terhadap orang tua kami, agar setiap akhlak tercermin keindahan yang hanya karena-Mu, agar setiap orang di sekeliling kami menjadi turut merindu untuk berjumpa dengan-Mu dengan raga yang terus berpayah tulus dengan amalan yang hanya untuk-Mu..
 
19/01/2014
20 : 15 p.m

Rindu Berjuang

Sudah lama tidak merasakan perantauan untuk sebuah perjuangan.
Ternyata cukup merindu. Jakarta, Batam.
Tak banyak menyimpannya dalam sebuah sketsa, tapi selalu terbayang abstrak tentang lukisan kekuatan ghiroh yang menutup celah pesimisme, saat itu.

dan insyaa Allah akan terulang lagi, nanti.
biidznillah..

entah seperti keberuntungan di bandung, optimisme di Jakarta atau inspiring learning di Batam.
ternyata nggak banyak, Allah hanya sedang membiarkan kita mengejar kesempatan mengentas kebodohan dalam diri dengan banyak mencari jalan dan peluang pilihan hidup yang lebih baik.

ya, demi dan hanya untuk proses menanamkan semangat kebermanfaatan dan peningkatan tingkat kepekaan.


Semangat berjuang Ulfa :)

Terkenang



Ketika menulis ini, barangkali ada someone feels, “thats me” :D

Sesekali saya sekilas membuka lembaran layar yang tergores tinta-tinta risau bahagia seorang anak. Uhm, tepatnya adek :) Adek santri, adek kampus, dan adek seperjuangan ‘cinta’, di jalan syurga.
Raut muka sendu bahagia dalam tulisannya menggambarkan suatu hal.

“Itu saya, ketika menjadi santri” :’)

Seketika saya teringat jauh melesat. Dan kemudian berbalut bahagia penuh syukur. Lagi-lagi penuh syukur yang buncahan rasanya tak tertahankan terkecuali dengan segenap ingin menumpahkannya dengan rasa tangis haru yang merindu menghadap  kelak disyurga-Nya, dalam hening, hanya seorang hamba dengan-Nya. Cukup, hanya itu.

 Menjadi sebuah rasa yang mendalam ketika saya diberikan takdir terbaik menjadi seorang santri. Menjadi santri di sebuah pondok pesantren mahasiswi di Yogyakarta, dua setengah tahun silam, dalam realita harap cemas ketika mendaftar. Hal itu yang mengantarkan saya sekarang menjadi sosok yang jauh berani. Untuk memutuskan sebuah pilihan hidup beserta konsekuensinya.

Saat itu, saat perjalanan nol menuai turning pointnya.

23 : 12 pm
13012014

Catatanku Hari Ini

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..