"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Mata Cahaya #3

"Sekarang bukan saatnya mengutuk diri, tapi terus bergerak dan mengerjakan apa yang seharusnya kita lakukan saat ini untuk hari kemudian" (Anti Ahsanti)

-dengan sedikit gubahan-

Nikmat iman, Amanah, Kontribusi



Sungguh ya Rabb.. hanya setitik nikmat ini yang aku minta. Namun bongkahan emas, perak dan permata dari alam yang Engkau suguhkan..

Hamba tidak tahu amal apa yang membuat segala asa berbunga menjadi kilau menembus batas. Atau peluh apa yang tertatih menapakkan ikhtiar. Namun rahmat-Mu, uluran tangan-Mu, melembut kasih melalui sayap-sayap malaikat di setiap langkah.. Sungguh, setiap waktu, setiap detik, bahkan nafas yang belum penuh terhembus, selalu sesak atas desakan nikmat yang mengharu biru...

Aku tertegun, sayu, menunduk malu setiap waktu.. menahan luapan bahagia yang tenggelam dalam manisnya iman..

Hari ini, akan selalu menjadi hari yang membuat merindu. Selalu saja terbayang untuk tak lepas luapkan lebihnya rasa bahagia nan syahdu.

Shohib, bukankah kita ingat :
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenang." (ar-Ra'd: 28)

Mungkin ini yang disebut sakinah :)
Yang setiap tempo berjalan dengan indahnya, bak kepakan sayap malaikat mengiring penuh kasih.

Atau tentang ini..
Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)

Karena peluh ini sedang ingin banyak berwaktu luang dengan peluang pahala menggunung di depan mata.

Dan juga ini..
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena fondasi karena-Nya lah, setiap ikhtiar selalu tergerak demi kebermanfaatan.

Teruslah bergerak, teruslah berlelah kawan, karena waktu ini setiap detiknya akan terasa begitu berharga. Setiap nafasnya seolah menjadi paru untuk alam bernafas. Hingga tak terasa kebaikan hakiki dalam hidup pun muncul tersirat maupun tersurat setiap periodesasi waktunya.
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An Nahl [16] : 97)
 Hingga saatnya bahagia selalu membuncah di dalam dada.. Karena kita berjuang menegakkan Din-Nya..

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali ALLAH itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di Akhirat. Tidak ada perubahan bagi Kalimat-Kalimat (Janji-Janji) ALLAH. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (QS. Yunus : 62 - 64)

Sampai Allah tak kuasa untuk terus membanjiri hari penuh barokah...

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT., tidaklah dapat kamu menghitungnya." (QS. Ibrahim, 14 : 34)

Yang juga karena waktu yang tercurah untuk senantiasa mempelajari dan mengamalkan Kalam-Nya..

"Sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

Semoga kita senantiasa menjadi saudara seiman, seperjuangan..
"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhari dan Muslim).

Hingga ajal menjemput kita dengan kondisi puncak amalan dan keimanan terbaik nantinya..
Aamiin ya Rabbal’alamiin... :)
18092013
09:56 P.M

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..