"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Upgradding Al Qur'an


MATERI KHATAMAN QUR’AN DS
Ustadz. Syatori Abdurrauf

Masih ingat dengan hadits ini ?

“Barangsiapa yang disibukkan Al-Qur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.”(HR.Tirmidzi)1

Barangsiapa yang disibukkan oleh Al Qur’an sedemikian sibuknya sampai-sampai tidak sempat, sampai-sampai lupa meminta berdo’a kepada Allah, kata Allah tidak ada masalah. Karena Allah akan memberikan seutama-utama yang didapat oleh orang-orang yang meminta. Disibukkan disini adalah membaca, mempelajari, mentadzaburi.

Hikmah untuk Tubuh ketika Membaca Al Qur’an

Coba kita temukan ayat-ayat kauniyah dalam membaca Al Qur’an.
Apakah faktor utama yang membuat orang sehat?
“Jiwa...” salah satu santri menjawab
Jiwa?
Bagaimana jika jiwanya sehat, akan tetapi nafasnya sesak. Sehat kah?
Tidak tentunya. Nafas itu penting. Dengan bernafas secara sehat maka sirkulasi darah di dalam tubuh akan lancar dan tubuhpun akan merasa segar. Nafas yang benar adalah ketika kita menarik nafas panjang dan dalam dengan optimal, kemudian kita keluarkan perlahan lewat mulut.

1.      Tubuh Menjadi Sehat
Ketika membaca Al Qur’an sesungguhnya kita telah menerapkan bernafas yang baik dan benar. Ketika kita menemui ayat yang panjang, kita akan menarik nafas panjang di awal sebelum memulai membaca ayat tersebut. Secara otomatis tubuh kita akan lebih segar karena sirkulasi darah kita lebih lancar. Bayangkan ketika kita rutin membaca Al Qur’an, kondisi tubuh kita InsyaAllah akan lebih sehat.

2.      Memberi Ketenangan Jiwa
Ketika kita membaca kalamullah, surat cinta dari Allah, meskipun kita nggak faham, kita akan merasakan tenang. Ketika kita merasakan ketenangan, maka tubuh akan bekerja dengan normal.
Sebagai ilustrasi, seandainya kita sedang makan, akan keluar enzim amilase. Enzim itu keluar ketika kita dalam keadaan tenang. Kalau kita sedang dalam keadaan tidak tenang, bisa saja enzim amilase tidak keluar dan akan memperberat kinerja sistem pencernaan yang lain.

Sehat Karena Ibadah

Ada suatu kisah yang dialami oleh Ustad Syatori yang mungkin ini masih prematur untuk disimpulkan (menurut beliau), akan tetapi ini bisa jadi bahan perenungan untuk kita semua.
Ketika Ustadz Syatori pulang dari umroh, sempat mengantar Umi Masbihah (istri beliau) ke UIN untuk bertemu dengan Mbak Hasni (mantan santri DS). Saat itu beliau sambil berlari karena suatu hal, akan tetapi atas kehendak Allah terasa tidak lelah ketika itu. Satu bulan kemudian beliau kembali mengantar Umi ke UIN untuk keperluan yang sama, akan tetapi kali ini dengan berjalan kaki biasa. Ternyata sudah cukup merasakan lelah saat itu. Barangkali yang menyebabkan hal ini terjadi karena ketika di tanah suci lebih banyak meminum air zam-zam dan kegiatan di sana banyak di fokuskan untuk ibadah. Akan tetapi ibadah kan tidak harus di tanah suci Makkah, di sini pun kita bisa melakukannya.
Salah satu yang membuat badan kita sehat adalah ibadah kita kepada Allah SWT.

Allah tidak Menyia-nyiakan Ahli Al Qur’an

Allah begitu mudah untuk menyapa ahli Qur’an. Karena Allah akan semakin dekat dengan ahli Qur’an. Kalau ahli Qur’an InsyaAllah segala urusannya dimudahkan.

Ada suatu kisah dari Ustadz Syatori yang diceritakan kepada santrinya saat majelis ini :
“Dulu ada kawan Abi yang kuliah sambil ngafalin qur’an. Tentu saja saat itu sangat sibuk dengan Al Qur’an. Bahkan ketika ujian pun beliau tidak bisa off dengan qur’an dan menjadikan persiapan ujiannya kurang optimal. Akan tetapi dalam ujian dimudahkan oleh Allah SWT. Lulus dengan IPK 3, sekian dan sekarang sudah jadi dosen, bahkan wakil rektor... Banyak cara beliau mendapat kemudahan itu. Salah satunya apa yang ia baca, itu yang keluar. Kalaupun ia tidak sempat baca, beliau tiba-tiba terbayang kembali bagaimana dosen menjelaskan, sehingga beliau bisa menjawab dengan  baik.”

Itulah Al Qur’an bagaimana Allah akan memberikan kemudahan. Beruntunglah orang-orang yang telah menjadikan Al Qur’an adalah segala-galanya dalam hidup ini. Siapapun  orang yang telah mengkhidmatkan dirinya dengan Al Qur’an maka Allah tidak akan mensia-siakannya. Termasuk orang yang mensyiarkan Al Qur’an.

Dalam kisah yang lain, Ustadz Syatori menceritakan kepada santrinya :
“Ada seorang yang sudah tua, yang sudah tidak mampu lagi dengan mudah membaca Al Qur’an, akan tetapi ia telah memilih hidupnya untuk Al Qur’an. Ketika ada majelis qur’an, ada tasmi’ qur’an beliau hadir meskipun lisannya tidak mampu mengikuti. Ia menyekolahkan anak yang tidak mampu di tahfidz qur’an.”

Orang yang seperti ini juga tidak akan disia-siakan oleh Allah karena hidupnya untuk syiar Al Qur’an.

Allah akan memberi kemudahan untuk menghafal Al Qur’an, bahkan usia 5 tahun pun sudah ada yang hafal Al Qur’an.

Kita di sini sama-sama berjuang agar kita bisa sepenuh hati bersama dengan Al Qur’an. Kita selalu mengharapkan ketika bangun tidur ingatnya Al Qur’an, ada waktu luang yang kita ingat adalah Al Qur’an, bukan hal lain yang tidak bermanfaat.

Allahumma antaj’alal Qur’anal’adziima, rabii’a quluubina, wajalaa a ahzaaniina, wa nuura suduurina, wa dhahaaba ghumuumina wa humuumina, wa ja’alnaa min ahlil qur’an alladzinahum ahluka wa khaasshatuka yaa arhamarrahimiin

Ya Allah jadikanlah Al Qur’an sebagai penyubur hati kami, cahaya dada kami, dan penghilang gundah dan gulana kami, dan jadikanlah kami ahli qur’an yang mana termasuk keluargamu dan orang-orang yang mencintai-Mu...

اَللَّهُمَّ اجْعَلِ القُرْآنَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا  وَجَلَاءَ أَحْزَانِنَا وَذَهَابَ هُمُوْمِنَا

Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami, dan pelipur kesedihan kami, serta pelenyap bagi kegelisahan kami.2


Ya Allah rahmatilah kami dengan al Qur’an. Jadikan ia imam kami, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami. Ya Allah ingatkanlah kami apa yang kami lupa dan ajarkan bagi kami apa yang kami jahil. Karuniakanlah kepada kami untuk dapat membacanya sepanjang malamnya dan sepanjang siangnya. Jadikanlah ia perisai kami. Wahai Tuhan sekalian alam.3

Resume Kajian Khataman Al Qur’an yang dilaksanakan satu kali dalam setiap bulan, disempurnakan dengan beberapa sumber yang mendukung.

from here



Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar

Seberkas feedback semoga menjadi amal :)

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..