"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Al Qur'an, Al Kariim, dan Ibu


Berusaha merekahkan senyum, harus, nggak boleh kelihatan cape’.. >.<

Untuk kali ini, hal yang jarang saya rasakan, merasa ngantuk saat mengajar ibu TPA di Masjid Al Karim Pogung Lor. Bukan, ini bukan lelah kok, hanya butuh kesungguhan sedikit lagi :)

Alhamdulillah dengan sedikit menutupi kejujuran jasad yang ingin bermanja dengan lantai -barangkali-, walhasil waktu yang telah lewat dari pukul 09.00 p.m tersebut dengan lancar sayu saya nikmati saat menyimak Ibu Tini melantunkan bagian dari senandung cinta An Nisa.  Biasanya saya dengan Ibu Saminem, yang tempo akhir ini sedang berpeluh untuk menuntaskan jilid 6 nya. Beliau yang sering mengucapkan kata “Maaf mbak, saya itu sering lupa...” padahal jika beliau tahu, saya selalu iri dengan semangat beliau setiap kali belajar. “ :) nggak papa ibu, yang penting terus semangat, insyaAllah nanti lama-lama bisa. Terus rutin dibaca saja ketika di rumah..”

-beberapa waktu lampau, malam ini tak seramai ini :)-
Malam ini saya hanya melihat beberapa gelintir jamaah saja yang datang ke TPA. Mungkin karena hujan. Dan akhirnya saya bersama dengan Ibu Tini, yang kali ini ternyata beliau sudah cukup lancar dalam melafadzkan setiap ayat Al Qur’an. Mungkin hanya cukup membernarkan beberapa mad atau panjang-pendek dan tajwidnya -yang masih harus berlatih untuk dengung, samar, dan sebagainya-. Sedangkan untuk makhraj, dengan beberapa pertimbangan memang harus bertahap, agak sedikit berproses membenarkan satu per satu bagaimana keluarnya huruf dengan tepat karena sudah terbawa sejak awal belajar. Ya barangkali sama juga dengan saya ketika awal belajar tahsin dulu. Namun hebatnya ibu Tini, beliau belajar Al Qur’an dalam jangka waktu 2 tahun akan tetapi biidznillah, Allah memudahkan lidah dan bibirnya begitu lunak untuk melafadzkannya. Kalem, sungguh-sungguh, tekun, itu yang terpancar ketika saya di depannya.

Mungkin rasa agak lelahnya malam ini Allah menutupi dengan kelancaran Ibu Tini membaca Al Qur’an, sehingga kuantitas kesalahannya tidak terlalu banyak dan selaras dengan redupnya mata kali ini. Sesekali mata saya terpejam. Khawatir terlewatkan ada peluang pahala untuk mengingatkan kesalahan yang nantinya jadi amal jariyah, tak hanya sekali dua kali saya berusaha membuncahkan semangat untuk terus terjaga dengan lapangnya.

Semoga lekas dikaruniai putra/i ibu Tini, semoga barokah atas semangat juangnya belajar surat cinta-Nya, semoga terus istiqomah dalam membaca dan mempelajari Al Qur’an :’)
Satu dua atau banyak percakapan ketika pulang, kembali menceritakan semangat ibu-ibu di sini. Belum tentu ketika nanti kita sudah berusia layaknya mereka, semangat kita masih sama seperti sekarang.

Lalu ingat ibu di rumah, yang setiap kali mengajar ibu-ibu disini... Berharap Allah menjaga beliau dan menuntun beliau dengan penuh kekuatan dan kemudahan melantunkan ayat-ayat suci-Nya. Ibu... semoga ibu kuat, dengan keterbatasan Ulfa di sini yang belum bisa banyak berbuat untuk senyum merekah kebanggaan. Ibu... yang Ulfa tahu, setiap apa-apa yang Ulfa lakukan di sini jika itu kebaikan, maka pahala itu akan mengalir langsung ke Ibu... Hanya memohon kekuatan dari do’a Ibu, supaya terus istiqomah berpijak dalam kebaikan dalam kebermanfaatan, dalam amal jariyah untuk investasi kita, dan keluarga kita. Ibu... maaf... maaf atas segala keterbatasan... :’)

Kaca diri : Nggak boleh males-malesan fah kalau ngajar ibu-ibu Al Karim. Saat tanganmu belum mampu merengkuh sampai di rumah untuk Ibu, disini jalan perantara untuk Allah menjagakan Ibu lewat amalmu :)

Selasa, 19032013
23:00 p.m
-Dalam sinkronisasi ruh, jasad dan segala asa-

0 komentar:

Posting Komentar

Seberkas feedback semoga menjadi amal :)

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..