"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Terminasi Adek Terbaik 1
Ia duduk di kursi tengah, tepat di sampingku.
"Tadi
bangun jam berapa?" Tanyaku sambil memiringkan sandaran kepala. Sudah
senja, cahaya di dalam mobil sudah mulai remang kegelapan.
"Jam
setengah 6" Jawabnya masih sambil bersandar di kursi menatap ke depan.
"Sekarang
waktu syuruk setengah 6. Tanda bahwa matahari sudah mulai terbit" Jelasku,
masih sambil menatapnya.
Seperti
biasa, nampak mimiknya tetap bertahan yang dulu-dulu, selalu itu yang
dinasehatkan.
"Aku
hari ini bangun telat, jam 4 baru bangun.. Harusnya sebelum subuh" sekilas
aku lihat bibirnya tertahan, entahlah..
"Habis
itu ikut kajian habis subuh, terus basket sama temen, pulang nyuci baju,
berangkat jaga, selesai setengah 3, beres-beres, terus langsung balik"
Ia
mengangguk beberapa kali, dengan ekspresi senyum tahanan bibir seraya berkata,
"siip.. kuat, strong"
"Habis
bangun setengah 6 tidur lagi?"
"Bangun
lagi jam 6"
Tampaknya
fisikku mulai lelah, hingga tak banyak merespon percakapan kala itu.. Hanya
sekilas lalu hingga mendengar "Terus bangun lagi jam 10"
Kemudian
terbersit dalam do'a, semoga kamu lebih baik dek. Mungkin ini masih dalam jalan
proses menjadi baik. Terlalu akselerasi jika aku tautkan dengan kelak kau akan
jadi imam.
Lagi pula aku percaya di barak setidaknya kamu terbiasa bangun lebih
pagi lagi.
Malam
tadi hampir terlupa, aku tidur jam 1 dini hari karena keasikan baca-baca.
Sebenernya ruh masih tumbuh, namun tersadar baru setelah nampak tak kuasa dan
tak secerah suasana sebelumnya di percakapan sore ini, saat nganter kepulangan
adek ke Jakarta, Tangerang sih tepatnya.
Sebenarnya muncul pula rasa 'gimana' karena bakal kembali lama tak bersua.
Kamu libur lagi kapan ya dek?
Seingetku libur lebaran. Sepertinya kita bakalan.udah sama-sama diwisuda.
Aamiin, in syaa Allah.
Fii
amanillah, sholih :)
Makasih
looh pekan lalu, yang udah nawarin mau kemana besok saat aku baru aja dijemput
di stasiun, udah terdepan.bayarin tiket ke air terjun, jadi fotografer
sukarela, bolak-balik jadi sopir sampe mobil mogok dan meski aku musti dorong
-__-, dan masih nganter stasiun sorenya. Terbaik.
Baru nyadar bertiga pada kompak biru :D |
21:07 pm
02012016
@BaitiJannati
09.24
|
Label :
keluarga,
Mata Cahaya,
Sepenggal Kisah
|
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
▼
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
►
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..
0 komentar:
Posting Komentar
Seberkas feedback semoga menjadi amal :)