"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Dzikrul Maut
Beberapa waktu yang lalu sempat
saya berpikir, “Ini kenapa pikiran saya hanya sekelumit urusan lembaga, urusan
pendek-pendek, singka-singkat, hal duniawi dan segala hal yang pencapaiannya
cukup stagnan achievement dunia semata?” Ya memang InsyaAllah niatan dari
awalnya bukan hanya semata-mata hal yang sepragmatis itu. Tapi rasanya otak
saya cukup dipadatkan dengan sekelumit hal ini. Raga ini sudah mulai terpanting
untuk mengurusi segala benang-benang yang menjerat untuk diluruskan kembali
tentang hal ini. Alarm hati sudah mulai mengindikasikan kekeringan...
Allah... kapan saya ingat mati? Kapan
saya memikirkan bekal yang lebih banyak lagi?
Bukankah kematian itu dekat? Bukankah
saya harus waspada setiap saat?
Bukankah hati saya harus selalu
dalam basahnya dzikrullah? Bukankah nafas kita selamanya tak boleh terlepas
dari ingatan pada Sang Pemilik Nyawa?
Belum tentu saya bisa hidup
sampai titik dimana segala blueprint yang tersusun telah tercapai.
Belum tentu keinginan saya dan
segala hal yang menjadi cita-cita sekarang untuk masa depan mampu mendahului
ajal. Walaupun saya sangat mendambakan seorang anak yang sholih dan sholihah,
yang menjadi tabungan binaan untuk negeri ini, yang menjadi aset dan investasi
jariyah kelak. Namun siapa tahu? Siapa yang tahu apakah sampai melahirkan
mujahid-mujahidah saya diberi jatah hidup? Siapa yang tahu? Allah... Allah yang
tahu, dan hanya Allah...
Sedangkan, setiap waktu yang
tercurah sekarang, nafas yang setiap nol koma sekian detik terhembus ini
belumlah selamanya terekam ketenangan dalam dzikrullah. Masih harus terpantik
untuk dzikrul maut. Hafalan masih ecek-ecek, murojaah terputus-putus, amalan
masih banyak yang luput, hati masih harus banyak diistighfarin, taubat masih
kalau inget, tilawah masih kejar-kejaran target, dan lain lainnya yang diri
sendiri harus banyak memohon untuk lebih dikuatkan kembali.
Yang saya tahu, seorang hamba
yang mencinta adalah yang setiap pikiran, jiwa dan hatinya terselimuti dalam
ketenangan bersama-Nya, setiap saat, setiap peristiwa dan dalam kondisi apapun.
Hanya merenungi suatu peristiwa
yang pernah saya alami ketika itu, yang barangkali cukup menjadi perenungan
bagi saya, bagi siapapun yang ada...
Inikah yang dimaksud belum siap
iman? Yang dimaksud belum siap mati? Kalau ketika itu saya sempat hampir
tenggelam di kolam renang kedalaman sekitar 2,5 meter, lalu merasakan begitu sulit
untuk mengingat Allah, membatin dalam hati kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih? Suliit..
atau bahkan sulit terbayang. Yang dirasa sepertinya telah cukup berteriak
tolong dan melambaikan tangan dengan sekuat tenga, namun ternyata tak cukup
didengar oleh orang sekitar. Dengan begitu sayangnya Allah kepada saya, entah
bagaimana saya bisa dengan sendirinya terselamatkan lalu mengabarkan ke saudara
yang ada saat itu bahwa saya sempat hampir sungguh-sungguh tenggelam.
Betapa nafas ini tak layak untuk
terhembus tanpa ingatan penuh pada-Mu ya Rabb.. Kuatkan kami, istiqomahkan kami
dalam mencintai-Mu sampai husnul khatimah...
Karena kami tak tahu menahu kapan
jatah waktu malaikat izrail Engkau jadwalkan menemui wajah kami... T.T
_Refleksi amalan dan kesiapan
diri untuk ruh dan jasad atas berita meninggalnya mahasiswi UGM yang se usia, teringat
atas meninggalnya mahasiswi UNDIP saat acara FULDFK, cerita kawan atas
meninggalnya teman satu kos di kamar depannya, dan segala hal yang terbayang
saat ini_
Bergetar, bermuhasabah, berharap
istiqamah hingga ujung husnul khatimah :’)
_Dzikrul maut pra ujian blok,
berpeluh untuk akhirat, terpompa nadi-nadi juang amalan_
21 : 54 p.m
Kamis, 21032013
JT2, Rumah Cahaya pasca Kelas
Tahsin
22.04
|
Label :
muhasabah,
refleksi diri
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
▼
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ▼ Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..
0 komentar:
Posting Komentar
Seberkas feedback semoga menjadi amal :)