"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Dari Konspirasi Usil sampai Stereotipe Anak Kecil
Kala
itu hari Selasa, 4 Februari 2013 sekitar pukul 15.00-17.30 WIB di daerah mana
saya lupa namanya, masih sekitar Solo, di sebuah bengkel.
Cukup
lama keluarga kami menunggu si tunggangan keluarga beres dari sakitnya. Baca
buku, break sholat, bercengkerama dengan adek-adek rasanya cukup variatif untuk
mengisi waktu ketika itu.
Seperti
biasa, kembali kami (saya, bapak dan ibu) digeramkan dengan ulah si tengah,
Lutfi, yang usil sama si bungsu, Conny. Candaan terus bergulir, dan tibalah
suatu moment dimana di ruang tunggu hanya ada saya, dek Conny dan Ibu yang ada
di kursi seberang.
Kembali
saya meluncurkan amunisi untuk menggiring dek Conny supaya masuk pesantren :D
U
: Saya, Ulfa
C
: Conny
L
: Lutfi
B
: Bapak
U
: Dek, suk mben neng pondok Gontor wae ya.. :D
(Dek,
besok ke Pondok Gontor aja ya..)
C
: Ah, mbuh mbak-mbak, kat mbiyen kok ngono kuwi terus..
(Ah,
mbuh mbak-mbak, dari dulu kok kayak gitu terus)
U
: Eh, nggak papa. Tempatnya di Jawa Timur. Nanti kamu bisa pinter bahasa
Inggris sama bahasa Arab.. (Senyum merayu ^^)
C
: (Terlihat berpikir, tak berkata-kata, sambil sedikit memalingkan muka)
U
: Iya lho dek, wis didaftarke bapak :D (mana ada? Padahal masih kelas 4
MI/SD.haha)
C
: He.. Po iyo mbak? Ra mungkin.. (Keheranan)
U
: Eh, beneran dek. Coba tanya sama bapak. Bapak rasa dek Conny itu udah rajin,
semangat belajar bahasa Inggris, terus juga udah dapet bahasa Arab. Makanya
terus langsung didaftakan. :p Jadi persiapan aja ya tesnya, disiapkan bahasa arabnya..
:)
(Senyum
membujuk, menyemangati)
C
: He.. Mosok mbak? Kan masih 2 tahun??? (tambah heran)
U
: Oh iya dek bisa.. :p Dulu mbak juga pengen di pesantren lho, tapi nggak jadi,
jadinya sekarang pas udah kuliah :D
C
: Jadi nggak boleh ke SMP 1? Kok mbak ulfa ke SMP 1?
U
: SMP 1 juga bagus dek, tapi nanti ilmu agamanya kurang. Kalau di pondok bisa
pinter bahasa arab, terus temennya baik-baik.. :)
C
: Mana mbak tadi? Gorontalo?
U
: Gontor dek.. -__-
C
: Hehe, kayak Gorontalo. Kok jauh mbak? Nggak usah jauh-jauh sekolah. Nanti aku
nggak pulang, terus nggak bisa main.
U
: jangan salah dek, nanti banyak pikniknya juga. Mbak juga ada mainnya sama
teman-teman pesantren kok, ke pantai, ke masjid tidur disana sambil gapalin
qur'an :D
C
: he.. Emang ada tempat tidurnya mbak?
U
: Ada lah pokoknya :D
C
: Iya, kata mbak ipah kalau di pondok banyak pikniknya, piknik pesantren dewe,
piknik sekolah dewe, dewe-dewe mbak..
U
: Tuh.. Enak kan? ;)
Kemudian
ada bapak di samping dek Conny.
U
: Nah, tanya bapak dek, lak wis didaftarke :D
C
: Apa iya pak?
B
: Apa?
C
: Apa aku udah di daftarkan di pondok... Apa mbak tadi?
U
: Gontor dek..
C
: nah, iya.. Gontor pak?
B
: (tanpa kode sebelumnya) iya.. Lha kamu mau nggak?
C
: Hee... Mosok mbak? Emoh..
U
: :D (Tersenyum bangga) tuh kan beneeer.. Udah, siapin aja tesnya, bahasa arab
sama bahasa inggrisnya :D
C
: Ah mbuh mbak, apa udah pernah kesana?
U
: Udah, mbak dulu kesana.. Bagus lho, gedhe dek. :D
C
: tingkat mbak?
U
: haha, iyaa..
C
: nggak mau mbak, nanti aku nggak mulih-mulih.
U
: lho, ya nanti kayak mbak ini. Kadang pulang, ada waktunya lah dek..
C
: naik apa? Kereta bisa?
U
: -.-a (gontor, kereta?) uhm.. Bisa2.. :p
C
: Lha bapak kapan ke jawa timur?
U
: rahasia.. Pokoknya udah didaftarin :p
Oh
iya, kalau nggak di gontor udah di daftarin juga di SMP, tapi SMP As Salam atau
Al Islam. Kalau ini lebih deket, di Solo dek. Banyak lho yang masuk UGM juga,
jadi nggak kalah :D
C
: emang bisaa???
U
: Bisaa.. Mbak dulu juga daftarnya dobel-dobel pas kuliah (yah, kalau ini mah
beda fa.. :p)
C
: iya po? Mana aja??
U
: UGM, UNDIP, UNS, UNAIR, POLTEKES SEMARANG, banyaaak pokoknya (yang ini jujur)
C
: iya to mbak?
U
: tuh kan dek.. Tanya aja sama mas lutfi..
C
: Mas, apa aku didaftarke 3? Gontor, As Salam karo Al Islam?
L
: iyo.. :D
(kembali
berbangga dengan jawabannya :D)
C
: hee.. Kok bisa tho mbak? Kok mas lutfi, mbak ulfa, bapak, kok bisa ngomong
sama?
U
: Oh ya jelaas.. Ini namanya syuro rahasia dek, rapat rahasiaaa :p
C
: opo iyo? Kapan mbak? Mesti pas aku dolan nenge Ila..
U
: ya rahasia.. :p
---o0o---
Sebenarnya
ini hanya konspirasi usil untuk adek saya yang sebenarnya pula tanpa ada rapat
sebelumnya :p
Hanya
kebohongan baik yang spontan untuk membujuk adek saya tertarik ke pesantren,
meskipun tidak ada unsur pemaksaan..
Readers,
sesungguhnya yang saya lakukan ini adalah refleksi dari kehidupan lampau saya
yang sempat minus dalam berpayah-payah untuk mengkaji ilmu agama. Dampaknya
sekarang sedikit kewalahan mengatur waktu sembari kuliah, organisasi, dan
mengaji. Saya tidak mau adek saya kelak kurang bekal kematangan di masa-masa ia
harus sudah mantap dengan jati dirinya sebagai seorang muslim yang bermanfaat
untuk umat. Setidaknya ia terbiasa dengan lingkungan yang sholih sejak kecil
dan tersibghah dengan nafas keislaman dalam kesehariannya.
Di
sela perbincangan ini pula, sebelumnya adek saya sempat menanyakan suatu hal
yang berawal dari perbincangan saya tentang berdandan (tabarruj) saat
pernikahan. Tentang 'mbak nggak mau kalau nanti begini-begini' dan adek saya
menimpali 'ya nanti begini-begini lah mbak.. Kayak mbak ini dulu..'
Tiba-tiba
adek bertanya..
C
: Mbak, kalau nikah di masjid itu bayar nggak?
U
: Nikah kok di masjid, di luar..
C
: Ya maksudnya ijab (akad) mbak..
U
: Ra ngerti dek, durung tahu nikah neng masjid :p :D hehe
C
: ya iyaaa.. -__-
---
C
: Eh mbak (sambil menghadapkan arah duduknya ke saya) mesti suami mbak ulfa
nanti jenggotan.. (dengan polosnya)
U
: -___-??? Kok bisa???
C
: ya iya.. Biasane gitu og..
U
: Kok biasane? Maksudnya? (Ni adek baru kelas 4 SD stereotipenya sejauh ini ya?
-.-a)
C
: ya ustadz-ustadz itu lho mbak, biasanya jenggotan..
U
: Lho, apa iya? Maksudnya biasanya?
C
: Lha mbak X punya suami pak Y (guru di MI nya adek) juga jenggotan, mbak Z
punya suami pak A juga jenggotan.. Biasanya yang berjilbab suaminya jenggotan..
U
: ya Allah dek, kesholihan itu bukan dari jenggotnya, tapi ibadahnya..
C
: ya tapi biasanya kalau sholih ibadahnya bagus kan punya jenggot..
U
: ckck.. Dek conny dek conny.. Wallahu'alam dek.. :)
Tuh
tuh, ada mas lutfi.. coba tebak mas lutfi nanti jenggotan nggak? Dia udah punya
jenggot tipis lho :D
---o0o---
saya
tidak tahu bagaimana adek ini punya stereotipe seperti ini.
Artinya
usia 10 tahun yang berada di hadits yang mengindikasikan seorang anak sudah
mampu mandiri, bertanggung jawab atas dirinya sendiri itu termasuk di dalamnya
untuk berpikir mengenai analisis kesimpulan yang terekam dalam pikirannya.
Rasa-rasanya
akhir-akhir ini pembahasannya mengenai hal itu mulu. Agak terasa berat
memproklamirkan realita bahwa saya telah hidup seperlima abad di dunia.
Mengingat belum bisa menghasilkan karya-karya elegan yang bisa mengimbangi
angka 10 berlipat dua ini.
Setidaknya,
bermula dari Konspirasi Usil sampai Stereotipe Anak Kecil ini telah sedikit
membuka wacana saya untuk kembali merefleksikan usia yang kian bertambah
menjadi bulat 20 tahun 5 hari tepat hari ini.
Terima
kasih atas penyegaran nasihat dari teman saya ketika itu,
"Tak
akan tergelincir dua kaki anak adam pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang
4 perkara : usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia habiskan,
hartanya dari mana ia dapatkan & kemana ia belanjakan, & ilmuny untuk
apa ia perbuat dengan ilmu itu" (HR.Al Bazzar dan Al Thabrani)
Sebelum
akhirnya ia mengucapkan selamat tambah tua. Sebenarnya yang diinginkan oleh
hati kecil saya, saya merasa senang dan merindu diselamati tambah tua. Artinya
semakin dekat pula pertanda bahwa saya akan segera mendekati hari bertemu
dengan-Nya. Seperti halnya orang sholih yang senantiasa merindu untuk menghadap
kekasihnya...
Selalu
saja proses, minimal ada rasa prihatin di usia yang kian beranjak ini. Terus
mengatakan 'sudah' untuk angka usia dan mengatakan 'masih' untuk setiap amal
yang sedikit.
Terima
kasih pula untuk do'a dari saudaraku ini,
Allahummatawwil
umuran fii tha'atika watha'atik rasulik, waj'alna min ibadikashalihih..
Aamiin
ya Rabb :')
#RabuOptimis
Dhuha
@08:13 a.m
06/02/2013
__Merangkai perjalanan lembab kuyup dari Solo-Jogja, hijaunya
trans jogja, hari bertambahnya usia adek bungsu dan dhuha sehat pasca menyapa
GSP dengan ayuhan kaki__
17.58
|
Label :
Berbagi,
hikmah,
keluarga,
Proud of Islam,
ukhuwah
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
▼
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..
0 komentar:
Posting Komentar
Seberkas feedback semoga menjadi amal :)