"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Kehidupan yang Sempat Hilang
“emaaak... “
Gerubuk.. dua bocil mungil nan dewasa dan shalihat
mengerubung.
“apaa? Emak gue..”
Lalu mereka saling sinis.
“kan panggilannya beda-beda, satunya emak, satunyaaa... apa
mah? Hehe”
-------
“pinjem pensil” senyum merekah
“iya pake aja” balas senyum
“itu senjata ‘ammah”
“iya mah, aku juga pake ini kalo ngafal. Nggak tahu kenapa
ya.” Sedari tadi memang buletin beberapa similar kata di QS Al Baqarah
“yaudah beli aja”
“iya ni, kok enak pensilnya”
--------
“wannajmi idzaa hawa.. maa dholla shaahibukum wamaa ghawaa..
wamaa yantiqu ‘anil hawa.. in huwa illaa wahyuyyuhaa.. iya kan mah? :D”
menirukan saat yang duduk di depan setoran
“Uhm.. iyaa.. iyaa.. :D” sahutnya sembari acting mikir
“kenapa mah manggil-manggil?”
“nggak papa, kangen aja :D”
Malam
ini alhamdulillah, Allah berkahi waktu kami (lagi) untuk syuro. Masyaa Allah,
berkah. Efektif menurut kaca mata kami. Tentunya berimbang dengan ikhtiar
beberapa dari teman-teman yang mempersiapkan bahasan dengan matang. Tepat
selesai sesuai prioritas bahasan, 3 dari 7 list to discuss. Jam 10 kholas-kholas.red- (selesai).
Bahagia,
Allah.. terima kasih. Tadzkirah yang begitu jitu sedari tadi siang. Beralur,
lembut, menusuk dan membuncahkan energi (lagi). Beberapa penggalan humanis
malam ini terekam dengan penuh syukur.
Ummiya
menyisipkan dinamika syuro dengan penggalan suplemen.
“ammah udah tahu kitab Al Muwwatha’?”
“Beluuum miii...”
spontan seruan kompak
“Ya, ummi ambilin yaa...”
Lalu
kitab itu dikelilingkan diantara kami.
“Udah, pengang aja, sambil dibuka, terus bergeser”
Beragam ekspresi diantara kami, ada yang kemudian mencium,
memeluk, berdecak ingin sanggup membacanya, dan ada yang monolong, “mari kita
mulakan majelis ini dengan...” sambil membuka kitab lalu teriring renyah tawa
yang lain. “aamiiin....” (berharap kelak mampu mengkaji langsung dari sang
ustadz dengan arab gundulnya).
Kemudian Ummi menegaskan maksud mengeluarkan kitab tersebut beserta salah satu buku biografi Imam Malik.
Kemudian Ummi menegaskan maksud mengeluarkan kitab tersebut beserta salah satu buku biografi Imam Malik.
“Makanya naaak, kita
masih jauh (Qur’an masih jauh, baca kitab belum bisa *sedih)... Tiga hari itu
harus ada targetan (dalam sebuah agenda yang kami rancang). Ketika Ummi baca
buku tentang Imam Malik, beliau bilang bahwa nikmat itu harus dinampakkan mah (memotivasi
termasuk target qur’an kalau yang saya tangkap). Makanya kalau beliau memakai
pakaian yang bagus-bagus. Kalian orang-orang cerdas. Orang bisa kok skripsi
sampai selesai, bisa kuliah. Udah, dibuat target mah... Kita ini masih jauh.
Kisah di dalam buku ini sudah menjadi cerita menjelang tidurnya Hamas (putra
ummi yang terakhir yang duduk di bangku kelas 3 SD). Artinya ammah sudah harus
khatam kisah-kisah ini dari sekarang..” seru ummi dengan penuh ekspresi
seperti biasanya. *redaksi tidak sama persis
Aaaaah... ummiiii. Plak plak T.T
Alhamdulillah
rundown, kontrak kegiatan, jadwal aktivasi syuro sampai terpilihnya korlap
oprec DS 9 khalas. Ah, masyaa Allah. Belajar banyak. Amanah memang akan sampai
pada pundak yang Allah karuniakan kekuatan. Kuat ruhiyah, kapasitas dan jenjang
kesesuaian.
Untuk teman sekamar :
Barakallah ukht, semoga Allah senantiasa memberkahi waktu
kita. Semoga Allah memilih kita sebagai hamba yang pantas menikmati peningkatan
amal lewat amanah yang Ia karuniakan. Kerja besar ini insyaa Allah menjadi
pemberat amal kelak di akhirat. Sangat. Kamu sudah tahu lebih banyak ya. Hehe.
Tapi sungguh, aku iri :’) Jiddiyahmu menginspirasi. Ubbudiyyah yang terlihat
ringan setiap malamnya, kelapangan, etos kerja, dan segala halnya. Ah, ya
Allah, pertemukan kami di syurga.
Aku tahu, mungkin ini pengejawantahan rasa khauf mu di
hadapan Allah, “Nggak mau, aku nggak mau jadi imam. Kalo nggak aku mau sholat
sendiri aja” spontan aku tertawa lucu
“Nanti kamu bakalan jadi imam di Riau (Kepulauan Riau
sebenarnya). Kan persiapan pulang.”
“Itu beda ceritaaa.. pokoknya aku nggak mau..” muka ngambek
nggak serius amat
Hingga akhirnya,
“Udah.. nggak usah cari-cari alasan..”
Terlihat berpikir dalam
“ammah mau melanjutkan S2 kan? Bisa sambil persiapan belajar”
“Uhm.. insyaa Allah kalau wisuda februari ya disuruh pulang..
hehe”
“Tuh kan.. karena ada amanah, biar bisa ada alasan untuk
tetap disini :D”
“Iya lho mah... nanti kalo di Riau orang-orang yang bakalan ngaji ke kamu.”
“Iya lho mah... nanti kalo di Riau orang-orang yang bakalan ngaji ke kamu.”
“Aah.. yaudahlah.. nggak usah ngomongin itu. Iya, nggak
papa.” Ngelus dada
Alhamdulillah... lalu tauris
tertulispun tersampaikan.
Barakallah untuk teman sekamar yang guru saya :)
Ya
Allah, izinkan kami menjadi hamba yang pandai memperbaiki diri dalam setiap
mengemban amanah. Menjadi hamba yang terus meningkatkan kapasitas taqwa dan
iman. Menjadikan diri terus ihsan dalam professionalitas dan tanggung jawab.
Pasca syuro
“Subhanallah ya.. ternyata kita satu kamar sama orang hebat.
Korlap PSB DS 9 :D”
“Iyaa... korlap PSB DS 9 dan Koordinator Pemandu..”
“Eeeeh.. Koordinator tahsin juga kan ‘ammah...”
Masyaa Allah. Saat Allah
turunkan nikmat belajar itu begitu dekat. Dari mereka yang banyak mencurahkan waktunya
untuk umat. Fabiayyi aalaa’i rabbikumaa tukadzibaan...
Seringnya menjadi apa kita tidaklah penting. Karena amalan
besar mampu rusak karena niat, dan amalan kecil mampu besar karena niat. Karena
seringnya amanah bikin galau saat stagnan divacumin alias lama didiemin (kayak
skripsi.heheh). Dan itu sakitnya dimana-mana, bukan hanya *disini. Gregetan. Karenanya
bekerjalah, supaya Allah saja yang melihat pekerjaan kita :)
Alhamdulillah..
Kehidupan sakinah ini Allah karuniakan kembali. Setelah
sekian lama berhibernasi. Bahkan sempat terpikir jadi orang terasing di belahan
bumi (lebai sekali).
23 : 26 p.m
Selasa, 04112014
Allahumma shayyiban naafi’an
Hujan turun di Jogja, setelah sekian lama
23.53
|
Label :
Anugerah,
Berbagi,
Biah Sholihah,
DS,
Mata Cahaya
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
▼
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
►
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..
0 komentar:
Posting Komentar
Seberkas feedback semoga menjadi amal :)