"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Untuk Dia, Sahabatku...
Kali ini aku akan bercerita tentang dia, Sahabatku…
Ia yang aku kenal 5 tahun terakhir ini dan berangkat dari kebersamaan kami semenjak masuk kelas akselerasi di SMA telah jadi jembatan kedekatan kami. Sebenarnya aku mengenalnya sejak pertama masuk SMP dan mulai saat itu juga aku sering bersamanya, namun sangat disayangkan karena saat itu aku belum sempat mengenalnya lebih jauh. Tentang dirinya, tentang pribadinya, tentang kelembutan hatinya, ketulusannya dan yang terpenting adalah belum sempatnya waktu itu aku berdampingan dengannya dalam arungi indahnya persahabatan yang berselimut keikhlasan, kebersamaan, pengertian, kasih sayang dan indahnya saling memberi masukan.
Namun itu semua tak perlu jadi sesal, karena sesungguhnya kini tlah terganti dalam waktu yang memang sudah ditentukan. Yah... Saat itulah, saat aku kembali dipertemukan dalam suatu kelas Akselerasi di SMA N 1 Sukoharjo. Terasa begitu banyak hikmah, kenyamanan, ketentraman dalam naungan kasih dan Ridho-Nya yang tersirat dalam hati, indahnya timbal balik kasih seorang sahabat dalam suatu keikhlasan hati, dan yang terpenting keberuntunganku yang patut tuk kusyukuri atas begitu banyak pelajaran baru yang ku petik dari pohon persahabatan kami... Itulah yang kurasakan, Sahabatku...
Sahabatku...
Ketulusan dan keikhlasan hati yang tersirat dalam suasanaku buatku mengerti, berawal darimu aku mampu bangkit dari suatu keterpurukan saat itu. Kau tak tahu apa yang akan di ambil oleh orang lain dari tutur katamu dan perbuatanmu. Dan sebaliknya, aku pun takkan pernah tahu apa yang akan di ambil oleh orang lain atas kata yang ku ucap dan perbuatan yang ku lakukan. Dalam hal ini konteksnya adalah kamu yang ciptakan energi positif dalam jiwaku atas apa-apa yang kau katakan untuk membesarkan hatiku...
Ketulusan dan keikhlasan hati yang tersirat dalam suasanaku buatku mengerti, berawal darimu aku mampu bangkit dari suatu keterpurukan saat itu. Kau tak tahu apa yang akan di ambil oleh orang lain dari tutur katamu dan perbuatanmu. Dan sebaliknya, aku pun takkan pernah tahu apa yang akan di ambil oleh orang lain atas kata yang ku ucap dan perbuatan yang ku lakukan. Dalam hal ini konteksnya adalah kamu yang ciptakan energi positif dalam jiwaku atas apa-apa yang kau katakan untuk membesarkan hatiku...
Kebesaran hatimu mengantarkanku pada suatu kesadaran bahwa kau adalah sahabat yang super bagiku... :)
Ketegaranmu tunjukkan ku bahwa aku harus senantiasa bersama orang sepertimu, kamu yang tak pernah mengeluh atas apapun yang harus kau jalani dalam hidupmu... Dan inginku untuk menemanimu dalam apapun keadaanmu dalam apapun yang kan terjadi, dengan kemampuanku untuk senantiasa bersamamu...
Semangat itu, semangat yang ditimbulkan atas kebersamaan kita. Kedasyatan dan kekuatannya bahkan mampu mengalahkan apa-apa yang jadi penghalang buat kita. Untuk semua hal yang ingin kita wujudkan, hanya dengan ”tangan kita”...
Engkau, yang bahkan ketika orang-orang lantunkan nada yang naik ataupun turun setengah sampai satu, namun engkau tetap senada denganku. Dengan nada yang menguatkanku. Dan tahukah kau bahwa itu buatku rasakan kebahagiaan denganmu...
Kealpaanku yang tak kau biarkan senantiasa mematrikan kata yang kau ucap untuk perubahan yang lebih baik untukku.
Sungguh, betapa besar ketidaktahuanku akan arti penghargaan kepadamu jika aku masih rasakan entah itu suatu yang tak berkenan dalam hati dan penyakit iri. Suatu kebodohan terbesar jika itu semua ada dalam diriku.
Dan kau tahu? Mereka yang salut, bangga dan menyayangimu telah benar-benar menempatkannya pada orang yang tepat...
Dan kau tahu? Mereka yang salut, bangga dan menyayangimu telah benar-benar menempatkannya pada orang yang tepat...
Sahabatku...
Sungguh, betapa sesungguhnya engkau harus tahu begitu besarnya kehadiranmu dalam iringi langkah hidupku. Betapa apapun yang engkau lakukan selalu buatku terkesima akan apa-apa yang kau lakukan. Setiap tutur kata, setiap argumen, mimik wajahmu, gaya bicaramu, kebiasaanmu, dan bahkan raut wajah yang kau cipta dalam setiap suasanamu nampaknya sudah terkunci dalam sanubariku, sahabatmu.
Sungguh, betapa sesungguhnya engkau harus tahu begitu besarnya kehadiranmu dalam iringi langkah hidupku. Betapa apapun yang engkau lakukan selalu buatku terkesima akan apa-apa yang kau lakukan. Setiap tutur kata, setiap argumen, mimik wajahmu, gaya bicaramu, kebiasaanmu, dan bahkan raut wajah yang kau cipta dalam setiap suasanamu nampaknya sudah terkunci dalam sanubariku, sahabatmu.
Maaf kuucap atasku yang belum mampu berikan yang terbaik untukmu. Yang kiranya pernah menyakiti hatimu atas kekhilafanku. Kekuranganku dan segala kelemahanku...
Sahabatku...
Semoga Allah senantiasa menaungi dan meridhoi setiap langkah dan amalmu. Semoga persahabatan kita akan kekal selamanya atas ridho, kasih, dan mahabbah-Nya. Semoga kebersamaan kita senantiasa ciptakan hikmah dan energi positif untuk kehidupan kita. Semoga kita senantiasa istiqomah di jalan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amiin...
Semoga Allah senantiasa menaungi dan meridhoi setiap langkah dan amalmu. Semoga persahabatan kita akan kekal selamanya atas ridho, kasih, dan mahabbah-Nya. Semoga kebersamaan kita senantiasa ciptakan hikmah dan energi positif untuk kehidupan kita. Semoga kita senantiasa istiqomah di jalan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amiin...
Ya Allah Al Wahab...
Terangi jalannya dengan cahayamu yang terangnya hanya milik orang-orang yang Engkau kehendaki...
Berikan ia kemudahan atas segala kesulitan yang menimpanya....
Tunjukkan jalan lurus dan yang terbaik bagimu dalam menjalani kehidupannya...
Dan istiqomahkan ia untuk senantiasa memautkan hatinya hanya untuk-Mu, Ar-Rahim...
Amiin ya Robb...
Terangi jalannya dengan cahayamu yang terangnya hanya milik orang-orang yang Engkau kehendaki...
Berikan ia kemudahan atas segala kesulitan yang menimpanya....
Tunjukkan jalan lurus dan yang terbaik bagimu dalam menjalani kehidupannya...
Dan istiqomahkan ia untuk senantiasa memautkan hatinya hanya untuk-Mu, Ar-Rahim...
Amiin ya Robb...
Tak habis kiranya jika aku bercerita tentang sahabatku yang satu ini...
Begitu banyak hal yang kami lalui.
Harapku di hari nanti...
Kita akan bertemu kembali disaat yng tepat dimana kita saling bercerita dan berbagi akan perjuangan masing-masing hingga mampu tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu JADI ORANG SUKSES....!!!
Sahabatku, ini sedikit tulisan tuk gambarkan betapa bersyukurnya aku memiliki sahabat sepertimu... Tak seberapa memang dengan apa yang kita lalui selama ini, sesuatu yang jauh lebih agung dari sebuah kata-kata.....
Dedicated to : Amik Agisti ;)
20.19
|
Label :
Curhat
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
►
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
▼
2009
(10)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..
2 komentar:
amik ya, kalo dia tu emang gak ada abisnya hhehhe jadi inget dulu pernah dibuatin catatan (plajaran apa dah lupa),makasi y amik
Sejarah pa ya... ;)
eh, itu yg d LKS mgkin...
Fisika ap mtk?
Ah, q g tau . . . Hihi...
Siph dah pkoknya... :)
dan kau tahu?
Dirimu jg oke, siph jg lah pkoknya... ;)
wish u all d best sob... ^_^
Posting Komentar
Seberkas feedback semoga menjadi amal :)