"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Notes
Cepatlah pulang, anak muda. Jika dirasa silaturrahim akan tersambung via sapaan di jalanan, percayalah, keberkahan do'a yang terkasih di rumah akan jauh lebih hakiki kenikmatannya, bahkan tanpa batas, bahkan hingga ujung usia kita.
Percayalah, bukan itu cara kita menikmati hidup. Tapi keridhoan merekalah yang membuat hidup kita nikmat.
Cobalah berpikir ulang, berpikir ulang, dan terus ditimbang keberadaan manfaat dan mudharatnya. Terus diulang, setiap kali memutuskan. Perlahan dewasa menghampiri dengan sendirinya, lembut menyapa.
Terkadang menjadi muda itu memang menghanyutkan. Semoga dayungnya kokoh untuk diajak mengayuh ketertinggalan :)
22.49 | Label : Mata Cahaya | 0 Comments
Power
Life is hard man, so that u must study hard.
#LulusCepet !
09.51 | Label : dreams | 0 Comments
Esensi Menghafal Qur'an
"Karena sesungguhnya bukan untuk gelar hafidzah kita menghafal, bukan agar kita disebut banyak hafalannya, bukan 'ammah... bukan.. tapi bagaimana bisa setiap bertambahnya 1 juz, 2 juz, 3 juz kita... semakin membuat kita dekat dengan Allah.. :') iya.. semakin bertambah taqarrub ilallah dalam setiap bertambahnya hafalan kita.."
suara lembut menggetarkan di depan kelas ketika itu,
kemudian membuat tahanan isak tangis hingga sesak,
di balik kegengsian teriakan perihnya hati yang teriris-iris.
Semoga hati kita kuat setegar karang. Pantang rapuh atas terpaan ombak permainan dunia. Aamiin yaa Rabb :')
0:04 a.m
08122013
JM
00.05 | Label : Mata Cahaya | 0 Comments
Refleksi Hidup dari Si Abang Siomay
Gerobak seberang perlahan mulai surut secara kuantitas. Sudah mulai di ajak mengais rizki oleh tuannya. Si abang ternyata siaga selepas dhuhur. Kisaran lepas pukul dua belas siang, sudah rapih dengan pakaiannya untuk berkeliling luasan sinduadi, entah pogung lor, pogung baru, slokan mataram, atau yang lainnya. Tapi usik siapannya sedari pagi, terlihat samar dari balkon. Geraknya khusyu, sesekali berkomunikasi dengan rekan kerjanya. Sedangkan saya mencari posisi terstrategis untuk tetap menikmati slide materi tanpa gelisah terlihat insan lain dengan tidak menenangkan -hehe-.
Inilah hidup, segala hal memang penuh titian ikhtiar. Sekecil apapun. Dan pasti si abang tadi harus berjuang dengan banyak cabang, mentalitas, laba-rugi tiap harinya, belum lagi panas dan hujan. Pernah terbayangkan? Jika saja ia tersanding takdirnya dengan se usianya yang sekarang menikmati bangku kantor kemegahan. Gaji besar. Hidup mewah. Begelimang harta. Atau minimal wirausahawan muda. Sedangkan saat itu menguatkan diri untuk mengenalkan diri sebagai pedagang siomay kaki lima? Mungkin kita baru terkadang menyadari kemuliaannya. 'Yang penting halal', begitu mungkin ketika mengungkap niatannya. Atau 'daripada ngamen di jalan'.. Masyaa Allah, pasti ia terpatri untuk menjaga izzah diri dan keluarganya.
Kamu siapa kawan?
Mahasiswa?
Berapa minta duit dalam sebulan?
Habis untuk apa?
Ada beasiswa?
Apa?
Parent foundation?
Berapa tetangga kos atau kontrakan yang telah kena dampak ilmu melangit yang kamu pelajari siang dan malam itu?
Atau jangan-jangan waktu luang saja dicukupkan untuk mengkhatamkan taman rekreasi, kuliner, atau menjamah tempat bermanjakan diri?
tertunduk merenunglah..
Ah, saya pun sama saja baru di ranah kampus, atau mungkin hidup pun masih dalam homogenitas yang terlalu sering. Terlalu nyaman. Telah banyak kaca bertebaran, tapi manusia jarang mau memakainya sembari lama menyapa siapa yang tergambar. Kaca kehidupan, yang dalam realitanya terlukis saksi hidup kerasnya hidup dan kehidupan. Tapi nampaknya baru sedikit yang terus tergerak, bahwa mentalitas juang harus terasah. Bak jemari yang kebal 'mengapal' karena terus tergores dengan senar gitar. Hingga masih ada saja yang tergelepak sendu dengan kemalasan.
Semoga jiwa-jiwa kita terkuatkan oleh-Nya. Berjihad besar dengan diri untuk melompat ke urusan umat dan kembali ke masyarakat dengan sejuta manfaat.
Kemudian mendongkrak kemajuan sampai sejahteralah bahtera rukun tetangga sekitar kita. Minimal. Sampai kelak untuk negeri kita tercinta.
12 : 58 p.m
Teduh balkon bersanding kamboja
-emergency learning-
13.05 | Label : hikmah | 0 Comments
Ruhiyah Online
Terkadang saya pun terbersit satu dua hal sebelum memutuskan untuk online.
Takut-takut jika ruhiyah belum siap menghadapi gejolak dunia maya.
-berlebihan, tapi seringnya sinkron dengan yang terejawantahkan dengan laku berselancar-
semoga proses kita untuk haritsun 'ala waktihi terus terotomatisasi dalam akhlak :)
23.44 | Label : spontan pikir | 0 Comments
Istirahatku
Apa yang salah dari sistem?
Jika banyak yang rancu, ya kita yang harus beres.
Jika terlalu rumit dan berkelit, ya kita yang sabar.
Segalanya tak bisa di tuntut ideal, makanya bersabarlah.
Apalagi kekeuh idealis, ya nggak bisa. Makanya jangan berlebihan. Noted !
Memang salah kalau diambil alih?
Tidak, hanya saja mungkin lebih sedikit telaten lagi.
Komunikasi, pemahaman, kerja nyata, terus kerjakan, terus kerjakan, terus kerjakan...
terus saja, terus, terus kerjakan, beralih, dan kerjakan lagi...
apapun.. apapun kerjakan itu.. mana yang belum..
nampaknya asal tubruk.
bukan.. bukan seperti itu juga..
itulah kenapa, manusia bukan mesin !
asal pakai saja, sampai usang, sampai kering tak berasap.
Tapi rasa, jiwa, energi yang membuncah jiwa.
Di sini ada pundi, pundi-pundi ruh yang melucutkan gempuran peluru amal.
yah, amal... amal ya Allah... amalan...
tapi sudahkah ini bertuan?
Bertuan?
Iya, hanya untuk-Nya..
bukti menjadi hamba, hamba dina, tak berdaya tanpa sentuh rahman dan rahim-Nya
ya, prioritas amal !
Belajar lagi, terus belajar terus, terus...
sampai lelah.. terus lelah.. dan belajar lagi..
terus...
sampai semua nikmat..
sampai semua tak terasa..
kapan waktu berjalan..
hingga semua terasa..
semua begitu masuk merasuk terfahamkan.
akan hakikat hidup dan kehidupan.
itu.. yang dicari.. keridhoan..
yang murni setiap langkah
yang teduh mengiringi
yang basah menghujam ke sanubari
terefleksi dalam akhlak
tertuangkan dalam kerja nyata
lillah fillah billah...
Allahu akbar !
Allahu ghayyatuna..
belum sanggup berjihad di medan nyata
sekarang, cukupkan tabungan dulu saja di medan juang yang ada.
sambil berpeluh, bedo'a, memohon yang benar-benar benar di mata-Nya.
untuk sebuah titian jalan..
kemudahan ikhtiar hingga shiratal mustaqim.
jannah..
-Refleksi cinta-
Jabal Masjid, 22:16 p.m
22102013
alhamdulillah sedikit bernafas.
next, skenario komik !
22.21 | Label : amanah, Mata Cahaya, spontan pikir | 0 Comments
choice
life is a choice.
to do something, or to create some big.
yea, I've learned to pick the best.
accordance with the capacity of self.
or here later we call with priority of fiqh.
strengthen ya Rabb..
sebab terbaik
Semakin tertatih. semakin terseok.
semakin stagnan. semakin comfort.
semakin curiga.
lalu memaksa untuk bergerak.
semakin sok santai. semakin tergopoh-gopoh.
ya sudah, beramal saja yang terbaik.
supaya menjadi pilihan,
mengikhtiarkan sebab terbaik untuk kehidupan,
bukannya
mengikhtiarkan sebab untuk kehidupan terbaik
alhamdulillah :)
..
sejenak refleksi, buka-buka file lama. Tulisan lalu melankolis banget :p
perkenalkan, saya Mariana Ulfa :)
Mata Cahaya #3
"Sekarang bukan saatnya mengutuk diri, tapi terus bergerak dan mengerjakan apa yang seharusnya kita lakukan saat ini untuk hari kemudian" (Anti Ahsanti)
-dengan sedikit gubahan-
21.35 | Label : Mata Cahaya | 0 Comments
Nikmat iman, Amanah, Kontribusi
17.36 | Label : dakwah | 0 Comments
Gading pun Menyambut
07.28 | Label : spontan pikir | 0 Comments
'BONUS' Bertubi-tubi
Beberapa waktu yang lalu, tepat
hari Kamis, 22 Juni 2013 adalah hari keberangkatan saya, mbak Adin dan mbak
Birrul (keduanya teman sekelas saya di PSIK) ke FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan)
UI untuk mengikuti sebuah lomba.
Pertanyaan dengan redaksi yang tidak sama persis itu bertubi-tubi menjadi cambuk yang dahsyat bagi saya. Ternyata pertanyaan dengan nada santun dan lembut itu semakin membuat tenggelam dalam kelemahan. Rabbi, semua pertanyaan yang diberikan kakak ini tidak mampu saya jawab dengan memuaskan. SAMA SEKALI TIDAK.
Usut punya usut, ternyata sama halnya dengan teman yang lain. Tapi mungkin nggak separah saya kali ya.
Di tambah lagi, yang ini..
“Kalau Ulfa tidak tahu tentang isu keumatan, apakah itu tidak bertentangan dengan motto hidup yang tadi disebutkan?
Yaaa. Pernyataan ini tidak saya sangkal sama sekali. Dengan sedikit penguatan yang lain.
“Kalau Ulfa lebih sering belajarnya tentang ilmu fiqh, (atau yang sebelumnya saya sebutkan) bukankah itu masalah ibadah pribadi?”
Tak berdalih lagi. Meskpun dengan sedikit pembelaan.
Oh Allah... akhirnya perang tertawa miris kepada diri sendiri ini finish juga. Ending permohonan maaf dari beliau atas khilaf ternyata lebih menyesakkan. Time is over. Keluar dengan gontai dan senyuman aneh.
Semua rangkaian terlewati termasuk presentasi KTI yang berbonus finish husnul khatimah dari segi tempo itu.
Untuk sebuah ukuran pengumpulan tugas essay yang terpaksa terlambat, dan KTI yang seolah harus mulai dari awal lagi (meskipun tidak semua) ketika di kereta karena dirombak ulang konsepnya oleh nasihat dosen (yang keduanya berdampak pengurangan nilai), wawancara yang apa adanya saya, perjuangan membunuh rasa pasrah dan pesimis, berusaha memegang prinsip berjuang mastatha’tum, ukuran JUARA 3 yang tersemat cukup termanifestasikan dengan senyum terbayang bahwa lagi-lagi Allah meringankan saya untuk merasakan nikmat BONUS BERTUBI-TUBI.
Karena dalam lomba Pemilihan Mahasiswa Muslim Keperawatan Teladan, menyandang juara bukanlah prestasi. Tapi bisa jadi rahmat, bisa jadi istidraj (wujud nikmat Allah yang sebenarnya menyindir atas kapasitas lemahnya amalan kita). Semoga barokah segala inspirasi dari temen-temen panitia di FIK UI. Saudara-saudariku, selalu tertinggal rindu dengan semangat dakwah dan senyuman hangat kalian setelah lepas pijakan dari kampus perjuangan. Semoga barokah, semoga istiqomah :)
22.41 | Label : Berbagi | 0 Comments
Pasca Sarjana
"Al, lulus S1 planningnya mau lanjut kemana?"
"Oh.. aku berencara ke Madinah fa. Mau fokus Qur'an, sambil belajar banyak lagi tentang-Nya, tentang cinta-Nya.." ^^
*jlebbb ..
"T_T huaaa... terus ilmu psikologinya?"
"Oh.. kalau ilmu psikologi basicnya sebenarnya berkaitan kok fa" (ia belajar banyak korelasi dengan keislaman)
"Terus sama siapa nanti?"
"uhm.. sama mahram, InsyaAllah"
"Aamiin.. kalau misal belum ada mahram, terus?"
"Ya intinya, di sini dulu sambil menguatkan Qur'an, banyak murajaah, sambil memperkuat bahasa arab :)"
Hff.. oke al..
Sedangkan saya masih berkontemplasi panjang.
19062013
10 : 12 a.m
10.12 | Label : spontan pikir | 0 Comments
7 menit yang 7 Jam
Mas Wahyu, Kameramen yg detailll bangeettt |
SAWURI n Crew |
" |
"Lighting bray.." :D |
19.58 | Label : Curhat | 3 Comments
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
▼
2013
(56)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
►
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya
- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..