"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"
_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum
"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)
Menyempatkan untuk Membalas
“Saudariku, sungguh.. setelah membaca apa yang jemarimu gerakkan di atas tuts bersejarahmu itu, hampir pikiran ini buntu untuk sedikit menelisik arah. Aku sebut bersejarah karena sungguh penuh perjuangan untuk meluangkan dan menyusun si kata hati yang sejujurnya itu..“
“Saudariku, ketika aku disuruh dengan kata-kata yang engkau tulis terakhir ‘..tolong aku kawan..’ hampir di benak ini hanya terlintas : *m**, turuti kata hati nuranimu...”
“Saudariku... Aku tidak ingin memberi nasihat, karena aku yakin semua ilmu itu sudah ada di dalam benak pikirmu yang sejak dulu teranalisis, baik hukumnya maupun rasionalisasinya. Apapun itu, pasti kamu tahu. Ya, aku tahu itu, sangat yakin. Namun masalahnya, memang benar adanya, Umi Masbihah di DS pernah berkata, ‘Nak, ilmu agama itu larinya sangaaat cepat... yang saking cepatnya, melebihi kencangnya lari kuda... bayangkan larinya kuda secepat apa?’ ya... itu susahnya saudariku, menerapkan ilmu setelah kita punya. Apalagi yang berkaitan dengan hablum minannas. Yang hubungan antar sesama manusia itu lebih berat daripada hubungan dengan Allah. Karena ketika kita berhubungan dengan manusia masih saja ada rasa-rasa iri, dengki, hasad, sombong, kecewa, cemburu... ah, masih banyak... sedangkan kita belum konsisten menerapkan keikhlasan, ketawadhukan, dan keterikatan hati dengan Allah dalam setiap aktifitas.Saudariku... mungkin aku hanya ingin sedikit mengambil cuplikan berharga dari orang-orang luar biasa yang betapa beruntungnya seorang ulfa yang ‘kayak gini’ lagi-lagi merasakan Pengasih dan Pemurahnya Allah untuk bertemu dengan kawan-kawan yang senantiasa mengingatkan saat berada dalam kefuturan."
“....subhanallah.... kamu mungkin bisa bilang fah, tanyakan saja pada beliau... apa yang menghalanginya untuk mengambil sebuah keputusan? Barang kali ada rasa takut yang itu yang membuat dia untuk membuat keputusan. Dianalisis kembali rasa takut itu karena apa...” Lagi-lagi terhanyut dengan kebijaksanaannya...
Lalu apa yang engkau takutkan saudariku?Apa yang engkau khawatirkan?Takut ketika Allah kelak tidak menakdirkan yang kualitasnya tidak lebih dari beliau?Takut akan meneteskan air mata?Takut akan mengecewakannya?Takut untuk dianggap oleh diri sendiri tidak menghargai orang lain dan tidak tahu terima kasih atas kebaikan seseorang?Takut untuk TIDAK BISA?
Kawanku lalu melanjutkan, “Rasa takut itu memang kecil fa sebenarnya. Tapi dia itu garam. Yang hanya dengan sedikitnya itu, bisa menjadikan air yang bening kemudian asin. Merusak apa yang sudah jernih sebelumnya... Iya, meskipun hanya sedikit rasa takut itu...”
Kemudian saya mencoba menimpali, “Oh, jadi misalnya gini kali ya ras. (mencoba meyakinkan dan menjelaskan ke diri sendiri) Ibaratnya air itu adalah hati... Dan garam itu adalah rasa takut (mungkin bisa berupa bisikan syetan yang menjerumuskan ke hal-hal yang berbau maksiat), kemudian sang garam yang sedikit tadi sudah terlanjur mencampuri kejernihan air dalam gelas... Salah satu cara mengatasi dampaknya adalah mencoba melakukan suatu hal yang akan membuat air tadi menjadi normal (tawar, jernih) kembali. Saat ia sudah mulai dirasa asin oleh garam yang sedikit tadi, artinya kita bisa menambah volume airnya supaya lebih banyak lagi...”
“iya... dan lama-lama jadi tawar kan?” ia mengangguk
01.27 | Label : ukhuwah | 0 Comments
Bingkisan Mungil untuk Adek Akselerasi
Kemarin saya tergetar mendengar petuah umi luwes. Jangan2 banyak orang sukses yang hanya untuk dirinya berawal dari hal sekecil itu..
Semoga kita dikuatkan untuk menebar kebermanfaatan. Aamiin..
Besok2 buat acara sharing motivasi ya, yg udah kuliah oke, udah exchange, yg udah S2, yang lulus cumlaude, yang menang lomba2, biar ketahuan baunya.. Sayang kalau dilewatkan. Kami masih butuh itu juga..^^ Kali aja bisa mengantarkan ke sukses2 yg lain. Setidaknya jadi perantara kebaikan.. :)
“....Ketika saya datang kesini, ada adek kelas kalian yang datang menghampiri saya. Dengarkan... ada adek kelas kalian mendatangi saya. Buat apa saya datang ke sini? Sedangkan saya tidak kenal satu sama lain? Seperti saya juga... seolah-olah saya merasakan kesepian dalam keramaian. Ibu dan bapak guru yang di depan juga merasakan... Jadi apa gunanya kalian berkumpul di sini kalau kesuksesan kalian tidak bisa kalian tularkan ke adek-adek kalian... Entah bagaimana caranya, yang pakai baju putih abu-abu ini nanti ada di antara kalian. Mereka butuh motivasi dan semangat kalian... “
13.09 | Label : Akselerasi Punya Cerita | 1 Comments
Antara Kalem dan Humanis
Ketika berselancar dalam keheningan dan homeostatis tubuh yang sudah tidak sesuai dengan irama sirkadian seperti ini...
rasanya semakin sadar saja... lama-lama saya #galau sendiri dalam perenungan dalam. Padahal sebenarnya saya sangat membenci mengucapkan kata #galau ini.
I mean... "Tidak ada kata galau dalam kehidupan seorang muslim"
Yups, fondasinya jelas ! Segalanya sudah ada aturan dalam islam.
Tapi di sini konteksnya beda mamen.. -___-
Yang jelas saya sedang mencari kebenaran sejati. duh, jadi #nyiur. (dari nyiur -melambay-)
Walhasil, saya telah terdoktrinasi dalam pikiran saya pribadi yang sedang berbisik dan berpikir dalam.
si brain bilang : but... kesholihan bukan untuk pribadi fah.. look around ur self ! still a lot of friends need a comprehension knowledge in dien. be humanist, like a local wisdom :))
what??? saya sendiri tidak tahu maksudnya...
Mungkin ini karena kurangnya ilmu saya. so, lets run.. lets learning.. !
Ya Rabbul izzati... anugerahkan kami kecerdasan dalam berpikir, dan lindungi kami dari kejahatan nafsu kami...
Tunjuki kami jalan lurus-Mu.. -_-
Agar kami merasa tenang dan teguh dalam mensyiarkan dien ini.. T_T
gambar dari sini
02.33 | Label : Curhat, refleksi diri |
Biah sholihah
Terkadang saya merasa iri dengan kemesraan mereka. Mereka saling mencintai karena Allah.. :')
Seandainya saja apa yang ada di hati dan pikiran ini langsung mampu menuahkan dalam tulisan dan layar ini... kemudian ia sering berselancar... pasti akan segera tahu bahwa aku banyak belajar darinya...
Sholihah... berapa kali kamu membuat haru dan berkaca?
Malu dengan Allah... malu dengan orang-orang sholih... :'(
Ia, sedang belajar di belakangku. Semoga dimudahkan, ukhti...^^
Saling mendo'akan... :)
...ini tulisan beberapa waktu yang lalu...
00.59 | Label : Curhat |
Kembali pada Al Qur'an dan Kedekatan dengan Allah
Saya tertegun dan merasa sesak ketika pertama kali melihat sang bintang tamu, dan bintang Qur'an itu, Isa.. keluar dengan kursi rodanya... apalagi ditambah temannya, Hasan yang dengan tulus memapah untuk berdiri..
Oh.. Allah..
Ulfa melihat ketulusan dan kebersihan hati di situ.
Ternyata benar adanya... saya benar-benar tersentuh dan kemudian meneteskan butir air mata yang terus menetes mengiringi tetesan yang sebelumnya belum habis jatuh di pipi...
ditambah isak tangis ustadz Yusuf Mansyur yang menambah keharuan..
Pelajaran Hidup kali ini, yang biasa disebut hikmah oleh sang hati adalah...
Betapa memang benar, kemudahan menghafal Qur'an dan menghafalkan ilmu yang lain itu memang atas kekuasaan Allah, kehendak dan kemudahan Allah semata...
Tampa-Nya... ah.. kecil !!! begitu sangat kecil diri ini, bahkan sampai misalnya kita hanya belajar 1x1 = 1 pun kalau bukan atas kuasa Allah, kita mungkin masih tidak tahu...
Berkaitan dengan segala hal yang menjadi keinginan kita... Saya pernah menulis status di FB :
"Permintaan kita itu banyak. Makanya kudu banyak2 deket sama Allah. Harusnya ngrasa pusing krna kurang tilawah, kurang sholat sunnah, kurang sedekah.. Bukan pusing sama hasilnya..
#galauygbener"
inilah yang menjadi titik tolak untuk mengukur diri saya yang begitu sangat dikuatkan dengan tayangan Chatting dengan YM episode di atas. Pencapaian kita terhadap suatu keinginan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas kedekatan kita dengan Allah... banyak do'a, banyak tilawah, ibadah sunnah, dan lain-lain..
Kalau sudah beres, InsyaAllah tenang dalam proses maupun menunggu hasilnya.
Nggak galau lah yang jelas..
Nggak galau belum murojaah, belum hafalan, belum belajar... karena pasti sudah tenang yang menenangkan dan semuanya sdh terlampaui dengan optimal karena Allah sendiri yang mengatur waktu kita...
Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan...
Ya Allah, tiada suatu kemudahan kecuali atas apa yang Engkau mudahkan, bahkan yang sulitpun bisa menjadi mudah jika Engkau menghendaki.
Allahumma antaj'alal qur'anal'adziima, rabii'a quluubina, wajalaa a, ahzaanina, wanuura suduurina, wadzahaba ghumuumina wa humuumina, waja'alna min ahlil qur'an.. alladzinahum ahluka wa khaasshatuka yaa arhamarrahimiin... aamiin aamiin ya Rabbal'alamiin... T.T
00.50 | Label : hikmah, Proud of Islam, Share |
- Akselerasi Punya Cerita
- amanah
- Anugerah
- Berbagi
- Biah Sholihah
- cerita cinta
- cinta
- Curhat
- dakwah
- dreams
- DS
- Dunia Akselku
- GC
- hikmah
- inspiring
- keluarga
- Mata Cahaya
- MSC
- muhasabah
- muslimah
- Ners Muda
- Proud of Islam
- PSIK
- QA
- quotes
- refleksi diri
- Romance
- Sepenggal Kisah
- Share
- spontan pikir
- Syair
- syukur
- Terima Kasih
- ukhuwah
Catatanku Hari Ini
-
►
2018
(1)
- ► April 2018 (1)
-
►
2016
(10)
- ► Oktober 2016 (2)
- ► Februari 2016 (4)
- ► Januari 2016 (3)
-
►
2015
(11)
- ► Desember 2015 (7)
- ► November 2015 (1)
- ► September 2015 (2)
- ► Januari 2015 (1)
-
►
2014
(38)
- ► Desember 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► Oktober 2014 (2)
- ► September 2014 (3)
- ► Agustus 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► Maret 2014 (2)
- ► Februari 2014 (12)
- ► Januari 2014 (6)
-
►
2013
(56)
- ► Desember 2013 (3)
- ► November 2013 (2)
- ► Oktober 2013 (4)
- ► September 2013 (2)
- ► April 2013 (9)
- ► Maret 2013 (10)
- ► Februari 2013 (11)
-
▼
2012
(28)
- ► Desember 2012 (2)
- ► November 2012 (3)
- ► September 2012 (3)
- ▼ Agustus 2012 (5)
- ► April 2012 (3)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (6)
-
►
2011
(4)
- ► September 2011 (1)
- ► Maret 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- ► September 2010 (1)
- ► Februari 2010 (1)
-
►
2009
(10)
- ► Desember 2009 (1)
- ► Oktober 2009 (4)
- ► September 2009 (5)
Quotes
“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)
Total Pengunjung
Followers
My Account Facebook
Mengenai Saya

- Mariana Ulfa
- Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..